DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Jokowi Dikadali, Glen Ario Sudarto Mafia Nikel Ditangkap, Siapa Lagi Berikutnya

image
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara telah menetapkan Windu Aji Susanto Sebagai Tersangka atas Perkara Pertambangan Ori Nikel PT Antam di Sulawesi Tenggara

ORBITINDONESIA.COM - Jokowi benar-benar dikadali. Hilirisasi nikel dimanfaatkan oleh mafia untuk memperkaya diri. Belum lupa publik hilangnya 5 juta ore nikel dikirim ke China.

Oknum penjahat kembali berulah. Negara dan PT Antam dirampok di Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Tambang nikel di Sulawesi Tenggara (Sultra) jadi bancakan para pengkhianat negara. Penegak hukum berperan kuat.

Kejaksaan Tinggi Sultra jadi pemain. Pekan lalu Kepala Kejaksaan Tinggi Raimel Jesaja dicopot dari jabatannya. Namun sudah telanjur kaya raya. Namun ada yang lebih jaya kaya dengan uang ratusan miliar dari nikel ini. Glen Ario Sudarto.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Kalau Beli Buku, yang Perlu Diperhatikan Bukan Penulisnya Tetapi Kata Pendahuluan

Manusia dengan rekening pencucian uang di Singapura ini memimpin kejahatan tambang skala besar, ya Glen Ario Sudarto. Glen harusnya dihukum mati, karena terlibat langsung dalam kejahatan tambang nikel di tengah kemiskinan masyarakat Mandiodo.

Kejahatan mafia tambang nikel di Sultra sungguh membuat publik marah. Lebih dari 2.000 tongkang shipment ore alias bijih nikel dijual ke smelter China Virtue Dragon dan IMIP Morowali, bahkan ke smelter di Banten. Glen dan komplotannya merampok puluhan triliun rupiah.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Glen ini pakai PT Lawu. Di belakang Lawu ada nama Windu, relawan Jokowi. Crazy rich asal Brebes, yang merupakan sekondan mafia tambang Glen. Glen ini sebelumnya bukan siapa-siapa. Namun dia mencatut nama nama pejabat militer, kejaksaan tinggi, polri, dan sebagainya. Yang sejatinya nol besar.

PT Lawu bekerjasama dengan Perusda dan PT Antam, selama kerja sama tak lebih dari 10 pengapalan penjualan nikel ke smelter. Ratusan tongkang nikel yang dikirim ke smelter oleh Glen digarong dari lahan PT Antam dan lahan koridor.

Baca Juga: Inspirasi dari Film Oppenheimer (2023): Dilema Moral Seorang Ilmuwan

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Koridor adalah lahan di luar izin PT Antam maupun PT-PT pemilik IUP lainnya. Bukannya ore dijual oleh PT Antam, Glen menjual langsung bekerjasama dengan Hendra Wijayanto. Dokumen yang dipakai?

Otak penjahat Glen bekerja. Dilakukannlah pemalsuan dokumen. Dari mulai asal ore (bijih nikel), nama PT pemilik IUP, dokumen perpajakan, SI, bekerjasama dengan Syahbandar, aparat Kejaksaan.

Glen menggandeng boss PT Kabaena Kromit Pratama, Andi Adriansyah (Ian) yang buron sekarang. Dokumen terbang menjadi andalan untuk menggarong nikel bernilai puluhan triliun.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Kini dengan kekayaan tanpa batas Glen Ario Sudarto harus diawasi. Jangan sampai sampah masyarakat ini, pengkhianat negara ini dibiarkan bermain, dihukum ringan, lalu dia akan membiayai kejahatan yang lebih besar lagi. Negara tak boleh kalah oleh ulah mafia Glen Ario Sudarto ini.

Baca Juga: Fakta Unik Pembuatan Anime One Piece Gear 5 Monkey D Luffy, Harus Pakai 4 Bahasa

Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) jangan sampai ikut mendapatkan informasi palsu dari Glen Ario Sudarto ini. Keterkaitan Glen dengan Windu jika perlu didalami, juga pihak-pihak lain selain GM PT Antam di Mandiodo, para deputi dan tentu aparat hukum di Kejaksaan Tinggi.

Baca Juga: Jadi Juri Zayed Award 2024, Megawati Diwawancarai Radio Vatikan

Andi dari PT KKP adalah salah satu yang terjebak dalam permainan mafia tambang pimpinan Glen Ario Sudarto ini. Kejaksaan Tinggi Kendari harus menyeret orang-orang yang terlibat, dan menghukum berat pelaku kejahatan tambang di Mandiodo ini.

(Niko Matindas) ***

Berita Terkait