DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Inilah 3 Alasan Mengapa Jember Layak Dijuluki Kota Cerutu Indonesia

image
Inilah Alasan Jember Layak Dijuluki Kota Cerutu Indonesia/Pemkab Jember

ORBITINDONESIA.COM- Pemkab Jember baru saja menggelar Festival Jember Kota Cerutu Indonesia (JKCI) tahun 2023.

Festival Jember Kota Cerutu Indonesia sudah digelar di Jember setiap tahunnya, tepatnya
sejak 5 tahun terakhir.

Kini, Festival Jember Kota Cerutu Indonesia
diselenggarakan selama sebulan penuh, yakni mulai 1- 31 Juli 2023. Berikut sejumlah alasan kenapa Jember layak dijuluki Kota Cerutu Indonesia.

Baca Juga: Ganjar dan Prabowo Bertemu Lalu Salam Komando di Jawa Tengah

Ketua Penyelenggara JKCI, Febrian Ananta Kahar menyampaikan, para wisatawan bisa menyaksikan bagaimana tembakau itu diproses hingga menjadi cerutu yang berkualitas.

Febrian melaporkan, jumlah tamu yang sudah hadir pada JKCI 2023 sebanyak 209 orang, terdiri domestik 109 orang, dan mancanegara 71 orang berbagai negara yaitu Singapura, Belanda, Argentina, Kamboja, China, Lebanon, Spanyol, Korea Selatan, Malaysia dan Maroko.

1. Penyangga Kebutuhan Cerutu 

Data dari Balai Pengujian Sertifikasi Barang dan Lembaga Tembakau (BPSMB-LT) Provinsi Jatim menyebut, sampai saat ini tembakau Indonesia memasok 37 persen untuk kebutuhan produsen cerutu dunia, dimana 25 persen di antaranya adalah tembakau dari Jember.

Baca Juga: Inilah 5 Nama yang Digadang Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

2. Ditetapkan Pemerintah Pusat 

Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2019 telah menetapkan Jember Kota Cerutu Indonesia, mendampingi Jember Kota Karnaval Dunia dan Jember Kota Robusta Indonesia.

Ia menegaskan Festival JKCI paten dimiliki Kabupaten Jember.

“Selain itu, melalui JKCI ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan mendorong kunjungan wisata ke Jember,” jelasnya.

Baca Juga: Ragil Nugroho: Langkah Berani Budiman Sudjatmiko

3. Selalu Jadi Perhatian 

Sementara itu, Direktur Diplomasi Publik Kemenlu RI, Yusron B. Ambary menyampaikan pada 2022 nilai ekspor global produk cerutu mengalami penurunan 25 persen, demand lebih tinggi daripada supply.

Dikarenakan salah satunya Kuba sebagai penghasil cerutu mengalami pasang surut produksi terutama pada masa pandemi.

“Sayangnya setelah pandemi selesai, pemulihan industri cerutu Kuba masih terbebani dengan isu logistik serta ancaman perubahan iklim,” katanya.

Situasi tersebut memunculkan ketidakseimbangan antara demand dan supply cerutu dunia.

Dalam even ini, sejumlah tamu telah datang seperti, Dubes negara sahabat, sektor swasta, pengusaha, penikmat cerutu dari dalam dan luar negeri.

Malam puncak JKCI kelima kali ini dilaksanakan di Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu malam 22 Juli 2023.

Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat Pemkab Jember, perwakilan Kementerian Luar Negeri, sektor swasta, serta penikmat cerutu dari dalam dan luar negeri.***

 

Berita Terkait