DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Guntur Romli: Kinerja Prabowo sebagai Menhan Jadi Beban dalam Pemerintahan Jokowi

image
Guntur Romli bicara tentang kinerja Menhan Prabowo Subianto, yang jadi beban di pemerintahan Jokowi.

ORBITINDONESIA.COM - Prabowo hanya menjadi beban dalam pemerintahan Jokowi. Kinerjanya tidak memuaskan, bahkan menimbulkan skandal.

Padahal Presiden Jokowi telah mempertaruhkan untuk mengangkat Prabowo Subianto sebagai Menhan pada tahun 2019, meskipun mengecewakan mayoritas pendukung Jokowi.

Namun karena alasan rekonsiliasi nasional setelah kompetisi Pilpres yang panas selama dua kali: 2014 dan 2019, Prabowo diterima di Kabinet Jokowi.

Baca Juga: Saiful Huda Ems: Tanggapan Atas Ditolaknya PK Partai Demoktrat KLB

Pendukung Jokowi bisa memaafkan Prabowo tapi bukan berarti melupakan: "forgive but not forget".

Tidak melupakan rekam jejak Prabowo, tidak melupakan keterlibatan Prabowo dengan kelompok intoleran, radikal, permainan politik identitas, isu SARA dan hoaks pada Pilpres 2014 dan 2019.

Ternyata air susu dibalas air tuba. Prabowo tidak menjadi menteri dengan kinerja baik di Kabinet Jokowi-Amin, malah menjadi beban terkait indikasi korupsi dalam pengadaan alutsista.

Prabowo hanya memanfaatkan popularitas Jokowi demi kepentingan ambisi politik pribadinya. Memasang foto bersama Jokowi di mana-mana, untuk membangun propaganda kedekatan Prabowo dengan Jokowi.

Pun cara ini, dipakai untuk menutupi skandal dugaan korupsi di Kementrian Pertahanan.

Baca Juga: Praktisi Media Minta Wartawan Tidak Kehilangan Sikap Kritis Dalam Memberitakan Isu BPA

Informasi A1 yang saya terima, adanya dugaan permainan fee setiap pengadaan alutsista pada PT Teknologi Militer Indonesis (TMI) yang diisi oleh elit-elit Gerindra.

Kabarnya jumlahnya mencapai plus minus 20 persen. PT TMI pernah menyita perhatian publik pada tahun 2021 terkait belanja alutsista Rp1.760 Triliun.

Ada empat kader Partai Gerindra tercatat sebagai komisaris di PT TMI yang pernah dikenalkan oleh Prabowo Subianto kepada Rosoboronexport, agen perantara resmi Rusia untuk ekspor dan impor produk teknologi pertahana pada 16 November 2020.

Mereka adalah Glenny Kairupan, Yudi Magio Yusuf, Prasetyo Hadi, dan Angga Raka Prabowo.

Glenny anggota Dewan Pembina Gerindra dan Tim Pemenangan Prabowo-Sandi 2019. Dia juga teman seangkatan Prabowo.

Baca Juga: Spoiler Drakor Moving 7 Episode Awal, Ramai Dibicarakan Netizen Jo In Sung belum Muncul

Yudi Magio Yusuf: Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Prasetyo Hadi: Wakil Sekretaris Dewan Pembina Gerindra dan anggota Komisi VII DPR RI dan Angga Raka Prabowo sempat menjabat Kepala Departemen Sosial Media Gerindra pada Pilpres 2019.

Informasi ini bisa menjadi petunjuk bagi penegak hukum baik di Kepolisian, Kejaksaan dan KPK untuk melalukan penyelidikan terkait dugaan adanya fee plus minus 20 persen di setiap pengadaan alutsista pada PT TMI yang diisi elit-elit Gerindra.


(Oleh: HM Guntur Romli)***

Berita Terkait