DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Hidup di Tengah Polusi Udara, Begini Pesan Kemenkes untuk Warga di Kawasan DKI Jakarta

image
Hidup di Tengah Polisi Udara, Begini Pesan Kemenkes untuk Warga di Kawasan DKI Jakarta (Sumber Photo: freepik/rosshelenphoto)

ORBITINDONESIA.COM - Polusi udara yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, diprediksi semakin parah, sebab angka pencemaran sudah melebihi ambang batas.

Penyebab utama polusi udara yang terjadi ini disebabkan oleh emisi karbon. Kondisi tersebut ditimbulkan dari kendaraan bermotor dan industri. Udara yang kering akibat musim kemarau juga turut memperparah kondisi udara di Jakarta.

Karena polusi udara yang terjadi, Kemenkes mengajak masyarakat untuk mengupgrade masker yang biasa digunakan, ke jenis yang lebih aman dalam menyaring polusi udara.

Baca Juga: Kabar Muhaimin Berpasangan dengan Anies, Sekjen Partai Bulan Bintang Dorong Yusril jadi Cawapres Prabowo

Lantas jenis masker apa yang seharusnya digunakan untuk menjaga tubuh kita dari polusi udara yang terjadi?

Untuk mencegah terhirupnya udara yang mengandung zat berbahaya akibat polusi, masyarakat tentunya dihimbau untuk menggunakan masker saat berada di tengah kualitas udara yang buruk.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua masker efektif dalam mencegah terhirupnya partikel PM (particulate matter) 2.5, sehingga penggunaan masker perlu diperhatikan.

Baca Juga: Perang Saudara Klan Prancis Tak Terelakkan Antara AC Milan dan Paris Saint Germain di Grup F Liga Champions

Untuk itu, jenis masker yang direkomendasikan adalah masker jenis KF94 dan KN95 yang memiliki daya lindung lebih tinggi dari masker biasa.

Selain memiliki daya lindung yang lebih tinggi, masker jenis ini juga dapat menahan polutan berukuran kecil masuk ke paru-paru.

Partikel dalam ukuran 2.5 sendiri tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita terutama bagian pernapasan.

Baca Juga: Demokrat Dikhianati, Sebut Anies Baswedan Sudah Pilih AHY Jadi Cawapres Lewat Guru Spiritual

Maka dari itu, pakailah masker dengan standar KF94 atau KN95 ketika kalian beraktivitas di luar ruangan saat kualitas udara sedang tidak baik.

Penggunaan masker jenis KF94 dan KN95 ini juga sejalan dengan anjuran Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin.

Ia mengatakan bahwa jenis kedua masker ini dapat memberi perlindungan yang optimal dari polusi udara yang buruk.

“Kita juga menyarankan standar maskernya KF94 atau KN95 minimum yang memiliki kerengketan untuk menahan particulate matter 2.5, ini bahaya sebab bisa masuk ke pembuluh darah paru,” kata Budi G. Sadikin di akun Twitter @KemenkesRI.

Lalu, apa perbedaan dari masker biasa dan jenis masker KF94 dan KN95?

Menurut Ivan S. Jayawan, PhD, dalam cuitan Twitternya @ivanjayawan, masker medis tidak akan melindungi kita dari polusi.

Ia menuliskan bahwa hanya masker respirator yang mampu menyaring partikel halus PM 2.5 di udara.

Berikut perbedaan masker medis biasa dan masker respirator KN95:

Masker medis biasa:

Bersertifikasi ASTM dan disetujui FDA untuk operasi

Resistensi cairan dan memberikan perlindungan terhadap tetesan besar, percikan, dan cairan tubuh.

Pas secara longgar

Perlindungan filtrasi yang tidak dapat diandalkan terhadap molekul kecil di udara

Dapat terjadi kebocoran saat terhirup melalui tepi masker

 

Masker respirator KN95:

Telah dievaluasi, diuji, dan disetujui NIOSH

Mengurangi paparan tetesan besar dan partikel aerosol kecil

Pas ketat

Harus menyaring minimal 95 persen partikel airborne terhadap molekul udara yang lebih kecil

Kebocoran minimal jika dipasang dan dipakai dengan benar

Dengan perbedaan dari kedua jenis masker ini, kita jadi mengetahui alasan mengapa masker jenis KF94 dan KN95 lebih dianjurkan digunakan saat polusi udara diluar mulai memburuk.

Selain itu, hindari beraktivitas diluar ruangan jika kualitas udara buruk, dan jika tetap harus beraktivitas, gunakan masker respirator seperti N95, KN95 atau KF94.***

Berita Terkait