DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pembunuhan Sadis di Depok, Anak Bunuh Ibu Kandungnya Sendiri

image
Ilustrasi pembunuhan (f: kanalmetro.com)

ORBITINDONESIA.COM - Kasus pembunuhan yang terjadi di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini benar-benar di luar nalar. Bayangkan, kok ada anak yang tega membunuh ibunya sendiri?

Na’udzubillah. Jadi, kasus pembunuhan yang dilakukan Rifki Azis Ramadhan itu lagi jadi sorotan. Anak muda itu menyerang ibunya dengan menusukkan pisau sebanyak 43 kali. Ibu kandungnya sendiri dia bunuh.

Dia juga menyabetkan golok ke bapaknya sendiri. Kalau bapaknya tidak teriak minta tolong dan ditolong tetangga, mungkin bapaknya juga dia bunuh. Kasus pembunuhan itu bermula dari masalah yang dibuat Rifki sendiri.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Tantowi Yahya: Mau jadi Presiden RI harus punya 5 M

Menurut bapaknya, dia diduga menggelapkan uang bisnis keluarga sampai 675 juta Rupiah. Dia lantas ditegur soal dugaan itu.

Dia sebenarnya tidak dituntut untuk mengembalikannya. Dia cuma diminta untuk berkata jujur. Kata bapaknya, harta nomor sekian, tapi keluarga nomor satu.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Bukannya berkata jujur, Rifki justru berubah jadi monster pembunuh. Dari rekonstruksi yang dilakukan, Rifki diyakini melakukan pembunuhan berencana.

Dia sudah mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya. Dia minta maaf kepada orang tuanya dan mengakui tidak bisa mengendalikan amarahnya pada saat kejadian.

Baca Juga: Wajah Baru, Taman Mini Indonesia Indah Tuan Rumah Spouse Program dalam Rangkaian KTT ke 43 ASEAN

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Yang menarik, ada informasi lain yang mungkin membentuk karakter Rifki itu. Dia kabarnya sering dimarahi orangtuanya sejak kecil.

Katakanlah kabar itu benar. Itu bukanlah alasan yang bisa diterima sehingga dia bisa seenaknya aja membalas ‘keburukan’ orangtuanya itu. Apalagi sampai membunuh dengan sadis.

Mudah-mudahan kasus ini jadi pembelajaran yang penting untuk kita. Yuk, bikin kondisi di dalam rumah nyaman bagi semua anggota keluarga.***

Berita Terkait