DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dukung AIPF 2023, Pertamina Tampilkan PLTP Lumut Balai Unit 2 Sebagai Proyek Infrastruktur Ramah Lingkungan

image
Pertamina dukung pengembangan infrastruktur ramah lingkungan di AIPF 2023

ORBITINDONESIA.COM – Salah satu rangkaian KTT ke 43 ASEAN di Jakarta yaitu digelarnya acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 yang bertempat di Hotel Mulia pada 5-6 September 2023.

PT Pertamina (Persero) berperan aktif dalam flagship event AIPF 2023 dengan menunjukkan proyek infrastruktur ramah lingkungan.

Baca Juga: Klasemen Usai MotoGP Prancis: Jorge Martin di Puncak

Proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 ditampilkan Pertamina pada acara AIPF 2023, sebagai salah satu proyek infrastruktur hijau berbasis energi ramah lingkungan.

Baca Juga: Kenapa BBM Pertalite Dihapus, Simak Alasan Lengkap dari Pertamina Ternyata Diganti Ini

Pertamina sendiri mengaku siap jajaki kerjasama infrastruktur hijau dan telah menyiapkan sembilan strategi seperti Integrated Green Terminal, CCUS, jaringan pipa, hingga produksi hidrogen.

Baca Juga: MotoGP Prancis: Jorge Martin Menang di Sirkuit Le Mans

Presiden RI, Joko Widodo bersama beberapa kepala negara ASEAN yang hadir dalam AIPF 2023 mengunjungi Booth Green Infrastructure BUMN yang menampilkan proyek pengembangan Lumut Balai Geothermal Power Plant Unit 2.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Julfi Hadi menjelaskan beberapa poin mengenai proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang berlokasi Desa Penindaian, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan tersebut.

Baca Juga: Inilah Jawaban Pertamina Seputar Isu yang Beredar Salah Satunya Terkait Jadi Sponsor MotoGP

Baca Juga: Piala Asia Putri U17: Ditonton Langsung Erick Thohir, Indonesia Digunduli Korea Utara

PLTP Lumut Balai Unit 2 ini berkapasitas terpasang sebesar 55 Megawatt (MW) dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2024.

“Nantinya PLTP ini akan mampu menyuplai listrik untuk 55.000 rumah tangga di Sumatera Selatan,” terang Julfi pada kesempatan tersebut.

“Proyek pengembangan panas bumi Lumut Balai Unit 2 ini merupakan perluasan dari Lumut Balai Unit 1 yang juga berkapasitas 55 MW,” lanjutnya.

Baca Juga: Liga Inggris: Menang Melawan Manchester United, Arsenal Kembali ke Puncak Klasemen

Baca Juga: Banyak Keluhan Stok LPG 3 Kilogram Habis, Pertamina Sebut Ada Kenaikan Konsumsi 2 Persen

Dengan dukungan pemerintah Indonesia, proyek pengembangan infrastruktur hijau ini merupakan bukti nyata Pertamina yang aktif dalam membangun kolaborasi dengan berbagai negara Indo-Pasifik.

Proyek ini juga merupakan realisasi dari hasil kerjasama antara negara Indonesia, Jepang dan Cina.

Baca Juga: Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (9): Atas Nama Dewi Keadilan

Julfi Hadi juga menjabarkan perusahaan apa saja yang bekerja sama dalam pengembangan PLTP Lumut Balai Unit 2.

Baca Juga: Pertamina Luncurkan BBM Jenis Baru Pertamax Green 95, Ini Dia Kelebihannya!

“Kerja sama pada proyek ini dilakukan bersama dengan Mitsubishi Corporation dari Jepang, SEPCO III Electric Power Construction Co., Ltd. dari Cina dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dari BUMN Indonesia,” ungkap Julfi.

Baca Juga: Para Pemilik 350 Mobil Kuno dari 45 Klub Mobil Lakukan Tur Denpasar-Besakih untuk Rayakan HUT PPMKI Bali

Dengan pengalaman yang dimiliki PGE dalam mengembangkan energi panas bumi di Indonesia saat ini, PLTP yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 670 MW ini, kini tengah memasang target untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1 GW.

“Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung target 1 GW yang akan dicapai dalam rentang waktu dua tahun,” kata Dirut PGE ini.

Baca Juga: RUPS Pertamina, Tetapkan Jajaran Direksi Baru

Baca Juga: Calon Jamaah Haji Asal Makassar Sulawesi Selatan Batal Berangkat Setelah Dinyatakan Hamil 6 Minggu

Dengan terlaksananya proyek ini, menjadikannya salah satu inisiatif transisi energi dengan tujuan mendukung target pemerintah mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060.

Tujuan lain dari proyek ini yaitu untuk memitigasi risiko perubahan iklim dan mendukung Indonesia mencapai 23 persen jangkauan jaringan listrik nasional dari sumber terbarukan pada tahun 2025.

Hal ini tentunya berpotensi menurunkan emisi sebesar 581.784 tCO2eq per tahun dan merupakan suatu capaian yang bagus kedepannya.

Baca Juga: Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka: Dalam Dua Tahun Terakhir Ada 373 Orang Masuk Hindu di Denpasar Bali

Baca Juga: Mulai Juni 2023, Pertamina Umumkan Harga BBM Terbaru, Jenis Pertamax Turun, Catat Harganya

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi di Indonesia, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.

Proyek ini juga dilakukan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Baca Juga: Aktor Korea Ji Chang Wook Berterima Kasih Atas Sambutan Luar Biasa dan Hangat dari Penggemar di Indonesia

Seluruh upaya tersebut juga tentunya sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh aspek bisnis dan operasi Pertamina.***

Berita Terkait