DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Baru Semester Pertama 2023, BRI Gelontorkan Kredit Khusus UMKM Hingga Rp1,2 Triliun

image
Agus Sudiantoro, Direktur Managemen dan Resiko BRI.

ORBITINDONESIA.COM - Kualitas penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) semakin sehat seiring aktivitas sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terus membaik. 

Semakin sehatnya penyaluran kredit okeh BRI itu sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin kuat pascapandemi Covid-19.

Seperti diketahui, BRI adalah bank yang memiliki portofolio UMKM terbesar di Indonesia. 

Baca Juga: Peneliti SMRC Saidiman Ahmad: Mahfud MD Bisa Beri Efek Elektoral Signifikan kepada Ganjar Pranowo

Per Juni 2023, porsi penyaluran kredit BRI untuk segmen UMKM mencapai 84,5 persen dari total keseluruhan kredit BRI.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia pascapandemi cukup stabil. 

Di mana daya beli atau konsumsi masyarakat terjaga. 

Baca Juga: Angka Pengangguran di NTB Capai 80 Ribu Orang, Didominasi Lulusan Perguruan Tinggi

Mengutip data per triwulan Bank Indonesia (BI), setidaknya sejak triwulan II/2022 hingga triwulan I/2023 pertumbuhan ekonomi selalu di atas 5 persen, yaitu masing-masing 5,46 persen; 5,73 persen; 5,01 persen; dan 5,03 persen.

“Kondisi ekonomi yang stabil ini dirasakan betul oleh pelaku UMKM. Daya beli masyarakat membaik, UMKM makin pulih. Tentunya berimbas pada kualitas kredit. Kemampuan BRI untuk menyalurkan kredit juga dapat diimbangi oleh kemampuan menjaga kualitas kredit yang disalurkan,” kata Agus, Minggu, 24 September 2023.

Hingga akhir Juni 2023 rasio non performing loan (NPL) membaik atau turun 31 basis poin (bps) dari 3,26 persen pada Juni 2022 menjadi 2,95 persen. 

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Ekspesi Data Denny JA: Lagu yang Dinyanyikan Pemimpin Memberi Efek Politik untuk Capres

NPL tersebut menurutnya sangat terjaga bagi bank dengan mayoritas portofolio penyaluran kredit untuk UMKM.

“Hal ini menunjukkan kemampuan BRI mengelola portofolio UMKM dengan baik. Karena masih di bawah 3 persen. Bahkan di bawah 5 persen itu tergolong baik menurut kami, bagi bank yang fokusnya kepada UMKM,” lanjut Agus.

Pada periode yang sama, NPL coverage BRI masih tergolong memadai. 

Baca Juga: Menjelaskan Trilogi The Matrix Secara Sederhana: Pertarungan Manusia vs AI

Paruh pertama 2023 NPL coverage BRI berada pada level 248,5 persen atau lebih tinggi dari sebelumya 239,2 persen pada 2022. 

“Dan hal ini menurut saya cadangan yang sebenarnya lebih dari cukup, karena lebih dari dua kali NPL BRI. Kami sudah siapkan cadangannya,” ujarnya.

Adapun BRI melaporkan penyaluran kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, naik 8,8 persen secara tahunan (yoy) pada semester I 2023. 

Baca Juga: PETISI: Dukung KPU untuk Menolak Kampanye Pemilu di Sekolah

Sebagian besar pembiayaan mengalir kepada pelaku UMKM. 

Segmen UMKM menyumbang Rp1.015,5 triliun dari total kredit emiten bersandi BBRI tersebut. 

Lebih rinci, segmen mikro berkontribusi paling besar terhadap kredit UMKM, yakni 48,1 persen atau Rp577,94 triliun.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Baca Juga: Update Kecelakaan Maut di Tol Bawen, Empat Orang Tewas dan Belasan Korban Luka Dirawat di RS Ini

Kondisi UMKM yang berangsur membaik, diamini Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. 

“Profil risiko kredit UMKM telah membaik. Kualitas kredit UMKM memang membaik karena sebagian restrukturisasi sudah selesai dan perbankan lakukan write-off lewat pencadangan,” katanya.

Kualitas kredit UMKM yang kian membaik terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Baca Juga: ROBOCOP: Mengenang Sebuah Franchise Klasik

NPL dan pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) kredit UMKM secara rata-rata sejak awal 2023, terus tejaga kualitasnya. 

Rasio NPL dan NPF UMKM turun ke level 3,7 persen.***

Berita Terkait