DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

KRONOLOGI LENGKAP Kasus Kematian anak Perwira TNI AU, Diduga Dibakar saat Masih Hidup

image
Ilustrasi, kasus kematian anak perwira menengah TNI AU masih jadi misteri.

ORBITINDONESIA.COM - Kasus kematian seorang bocah usia 16 tahun di kompleks Lanud Halim Perdanakusuma pada Minggu, 24 September 2023 masih diliputi misteri.

Kasus kematian yang kini ditangani Polres Metro Jakarta Timur tersebut masih dalam tahap penyidikan.

Berita terbaru kasus kematian itu, pihak kepolisian telah selesai melakukan autopsi terhadap jenazah CRH di rumah Sakit Polri.

Baca Juga: Kasus Kematian Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim Terkuak, Selain Hangus, Polisi Temukan Luka Parah Ini

Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pada Selasa, 26 September 2023 kemarin, diketahui bahwa korban yang diketahui merupakan anak dari seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU) tidak tewas karena terbakar.

Korban tewas disebabkan oleh luka lain. Yakni bacokan dan sayatan pada tubuh korban yang menyebabkan pendarahan hebat.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah kronologi lengkap kasus kematian anak perwira menengah TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma:

Baca Juga: Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi: Pelindo Berperan di Ekosistem Industri Kemaritiman

Pada Minggu, 24 September 2023 sekotar pukul 19.40 WIB polisi menerima laporan adanya kebakaran di kompleks Lanud Halim Perdanakusuma.

Polisi kemudian tiba di lokasi yang dilaporkandan ternyata menemukan sosok jenazah yang terbakar hampir merata di seluruh tubuhnya.

Selain menemukan tubuh korban yang terbakar, polsi juga menemukan benda lain ynag mencurigakan.

Baca Juga: Gandeng Promedia, Kemenkop Luncurkan Program aktivasi Media Daring untuk Kesejahteraan UMKM

Yakni sebilah pisau dan juga cairan yang diduga sisa bensin.

Pisau dapur yang ditemukan polisi dalam kondisi terbakar hingga gagangnya meleleh.

Tidak hanya itu, polisi juga menemukan benda yang kemudian dijadikan barang bukti. Di antaranya satu pasang sandal berwarna biru, baju dan celana yang terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, dan satu buah tutup botol berwarna merah.

Berdasarkan hasi autopsi, polisi meyakini bahwa korban dibakar saat masih hidup atau sekarat karena dibacok di bagian dada.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Mulai Galang Kekuatan PSI dengan Merangkul Relawan Jokowi Bara JP

Hal tersebut berdasarkan temuan pada jenazahya, bahwa korban diyakini masih sempat menghirup udara hasil pembakaran.

Selain itu, tewasnya korban disebabkan juga karena kehabisan darah akibat luka bacokan di dada.

Hingga artikel ini ditulis, penyidian kasus kematian misterius tersebut masih dilakukan. Termasuk memeriksa saksi-saksi.***

 

Berita Terkait