DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Joe Biden Desak Iran Bebaskan Penerima Nobel Perdamaian Narges Mohammadi

image
Joe Biden

ORBITINDONESIA.COM - Presiden AS Joe Biden mendesak Iran untuk agar membebaskan aktivis hak asasi manusia yang ditahan, Narges Mohammadi, karena pemenang Nobel Perdamaian itu adalah inspirasi bagi semua orang.

Biden mengatakan Mohammadi telah berulang kali ditangkap, dilelecehkan, dan disiksa oleh Teheran.

Penghargaan Nobel yang diberikan kepada Narges Mohammadi adalah "pengakuan bahwa, meskipun dia ditahan secara tidak adil di penjara Evin, dunia masih mendengar suara lantang Narges Mohammadi yang menyerukan kebebasan dan kesetaraan," kata Biden dalam sebuah pernyataannya Jumat 6 Oktober 2023.

Baca Juga: Isyarat Berpasangan di Pilpres 2024? Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Berjalan Bersama dalam Kondangan di Cirebon

“Komitmen Mohammadi untuk membangun masa depan yang layak bagi perempuan dan semua orang di Iran adalah inspirasi bagi siapa pun yang memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan martabat dasar manusia.”

“Saya mendesak pemerintah di Iran untuk segera membebaskan dia dan rekan-rekannya yang memperjuangkan kesetaraan gender dari penjara," tambahnya.

Narges Mohammadi sekarang ini sedang menjalani hukuman penjara lebih dari 10 tahun, dan telah dijatuhi hukuman fisik lebih dari 150 cambukan.

Dia tengah menghadapi dakwaan tambahan dari Teheran, dan sudah sering dipenjara selama dua dekade terakhir.

Baca Juga: Megawati Menjadi Salah Seorang Juri untuk Zayed Award for Human Fraternity 2024

Ketika mengumumkan penerima Nobel Perdamaian 2023, Komite Nobel Norwegia mengatakan bahwa Narges Mohammadi, yang sekarang berusia 51 tahun, adalah seorang perempuan, pembela hak asasi manusia, dan pejuang kemerdekaan.

“Dengan menganugerahkan dia Nobel Perdamaian tahun ini, Komite Nobel Norwegia hendak menghormati perjuangannya yang berani demi hak asasi manusia, kebebasan, dan demokrasi di Iran," kata komite itu.

“Perjuangannya yang berani telah membuat dia kehilangan banyak dalam hidupnya.”

“Secara keseluruhan, rezim telah menangkapnya sebanyak 13 kali, menghukumnya sebanyak lima kali, dan menjatuhkan hukuman total 31 tahun penjara dan 154 kali cambukan,” tambah komite tersebut.

Baca Juga: Ekspresi Data Denny JA: Narges Mohammadi Peraih Nobel Perdamaian 2023 Asal Iran yang Mendekam di Penjara

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres secara terpisah memuji Narges Mohammadi dan mengatakan bahwa penghargaan Nobel yang diberikan kepadanya menjadi pengingat penting bahwa hak-hak perempuan dan anak perempuan sedang menghadapi penentangan.

"... termasuk melalui penganiayaan terhadap perempuan-perempuan pembela hak asasi manusia, di Iran dan di tempat lain," katanya.

“Nobel Perdamaian ini adalah penghormatan kepada semua perempuan yang memperjuangkan hak-hak mereka dengan mempertaruhkan kebebasan, kesehatan, dan bahkan nyawa mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan. ***

Berita Terkait