Orbit Indonesia
Usman Kansong: Kalau Ada Orang Mendadak Baik, Berarti Dia Kandidat
Usman Kansong
Saya pertama-tama tertarik dengan penulisnya Erving Goffman. Saya mengenalnya sebagai sosiolog pencetus teori klasik dramaturgi.
Teori dramartugi kira-kira hendak mengatakan dunia ini--serupa lagu Ahmad Albar--panggung sandiwara, panggung drama, dengan kita, manusia, sebagai aktornya dan situasi sosial sebagai panggungnya.
Dalam "The Presentation of Self", Goffman berteori, serupa aktor berakting di atas panggung drama ingin dipersepsi penonton sebagai tokoh dengan karakter tertentu, kita pun berperilaku dalam panggung situasi sosial tertentu didefinisikan oleh bagaimana kita ingin dipersepsi orang lain.
Oleh karena itu, menurut Goffman, karakter manusia tidaklah permanen, tetapi cair dan bisa di-maintain, tergantung ingin dipersepsi sebagai apa dia oleh orang lain dalam situasi sosial tertentu.
Ungkapan "kalau ada orang tiba-tiba baik, berarti dia caleg" yang beredar di media sosial menjelang Pemilu 2024 menunjukkan perilaku orang bisa berubah sesuai ingin dipersepsi sebagai apa dia oleh orang lain dalam panggung politik.
Di situasi sosial menjelang Pemilu 2024, para kandidat memang berperilaku sesuai ingin dipersepsi sebagai apa dia oleh pemilih supaya dipilih.
"The Presentation of Self" Goffman mengingatkan saya pada Friedrich Nietzsche, filsuf tersohor. Nietzsche mengatakan, "tiada fakta, yang ada persepsi."
Nietzche juga mengatakan, "dia yang merendahkan diri, sesungguhnya ingin ditinggikan." Orang yang berperilaku merendah-rendahkan diri, sesungguhnya ingin dipersepsi "tinggi".
Orang yang menyebut dirinya yunior seolah merendahkan diri di hadapan para senior, sesungguhnya ingin dipersepsi sebagai "orang muda" dan para senior "orang-orang uzur." ***