DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mengenali Gejala Meningitis Menurut Dokter: Waspada Terhadap Sakit Kepala Berkepanjangan dan Demam

image
WASPADAI sakit kepala yang tak kunjung sembuh karena bisa berakhir meningitis.

ORBITINDONESIA.COM- Dalam sebuah diskusi daring yang berlangsung pada hari Jumat, dr. Kartika Maharani, seorang dokter spesialis neurologi dari Universitas Indonesia, memberikan peringatan serius kepada masyarakat tentang pentingnya mengenali gejala meningitis.

Menurutnya, orang tidak boleh mengabaikan sakit kepala yang berlangsung lama, terutama jika disertai dengan demam, karena itu bisa menjadi pertanda gejalan meningitis.

Dr. Kartika menjelaskan bahwa jika seseorang mengalami sakit kepala yang tidak sembuh dengan obat biasa dan tidak memiliki gejala seperti diare, batuk, atau pilek, hal tersebut perlu dicurigai sebagai tanda gejala meningitis.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Prediksi Skor Persita Tangerang vs Barito Putera di Pekan ke 18 BRI Liga 1, Waktunya Akhiri Tren Negatif!

Ia menegaskan bahwa penderita biasanya baru dibawa ke rumah sakit ketika gejalanya sudah sangat parah, seperti kehilangan kesadaran, yang menunjukkan bahwa kondisinya sudah sangat serius.

"Meningitis adalah radang pada otak dan selaput otak yang bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan lansia. Penyebabnya bervariasi tergantung pada usia penderita. Pada anak-anak, penyebab umumnya adalah bakteri," jelas dr. Kartika.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Dia juga mengungkapkan bahwa di Indonesia, penyebab paling umum dari meningitis adalah infeksi kuman tuberkulosis (TB) yang menyerang otak.

Baca Juga: Pengungsi Sipil Asing dan Palestina Mulai Meninggalkan Gaza ke Mesir

Meskipun demikian, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh jamur, virus, dan penyebab lainnya, dengan gejala yang bisa sangat beragam.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Dokter Kartika menegaskan bahwa orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti anak-anak dan lansia, serta orang dengan kondisi medis tertentu seperti HIV dan pasien kanker, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena meningitis.

Sayangnya, pengobatan untuk meningitis saat ini hanya bertujuan untuk mengatasi kuman penyebabnya dan tidak dapat mengembalikan kerusakan pada otak yang sudah terjadi.

Baca Juga: Apa Rencana yang Dimaksud Sukuna dan Hubungannya dengan Megumi Fushiguro dalam Anime Jujutsu Kaisen Season 2

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Karena itu, dr. Kartika memberi peringatan kepada masyarakat agar tidak mengabaikan gejala-gejala seperti sakit kepala yang berkepanjangan dan disertai demam.

Keterlambatan dalam penanganan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, seperti kesulitan berbicara, lemas pada tangan dan kaki, serta seringkali masih terjadi kejang.

Kesadaran dan tindakan cepat dalam menghadapi gejala ini dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah dampak yang lebih serius.

Masyarakat dihimbau untuk tidak ragu-ragu dalam mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan sesegera mungkin.***

Berita Terkait