DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Heboh Ratusan Mahasiswa Bandung idap Penyakit HIV, Psikolog: Kecilnya Awareness tentang Kesehatan

image
Ilustrasi positif HIV.

ORBITINDONESIA - Heboh berita tentang ratusan mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Bandung idap positif HIV.

Informasi itu berdasarkan dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung yang menyebut hingga Desember 2021, dari 5.943 warga Bandung pengidap HIV, kasus terbanyak sebesar 6,97 persen atau 414 orang untuk kategori mahasiswa.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

"Paling banyak itu usia 20-29 tahun, persentasenya 44,84 persen, usia produktif banget," ujar Sis Silvia Dewi selaku Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung. Sis Silvia Dewi menjelaskan, IRT yang positif HIV diduga tertular dari suami yang gonta-ganti pasangan seksual tanpa memakai kondom sebanyak 664 orang.

Baca Juga: Gabung Dengan Manchester United, Casemiro Sebut Dirinya Miliki Hubungan Khusus Dengan Fred

"Nggak pakai pengaman jajannya (hubungan seksual tanpa pengaman selain dengan istrinya)," jelas Sis Silvia Dewi lebih lanjut.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Psikolog pendidikan Indah Sundari Jayanti, MPsi, menjelaskan ramainya aktivitas seksual tanpa kondom yang sering bergonta-ganti pasangan patut diperhatikan dalam temuan data KPA AIDS Bandung.

Selain itu, minimnya edukasi tentang risiko HIV tidak segera membuat sebagian orang sadar dan peduli kesehatan untuk berkelanjutan.

Baca Juga: Kisah Habib Ali Kwitang Menegur Saat Lambang NU Diletakkan Sembarangan

"Sebenarnya kalau bicara HIV ini, salah satu hal yang menjadi penyebab kan adanya hubungan seksual yang mungkin memang tidak sehat atau tidak aman, bergonta-ganti pasangan juga. Artinya di sini sebenarnya yang kita fokuskan bukan hanya masalah hubungan seksualnya saja, tapi edukasi terkait keamanan berhubungan seksual," kata Indah Sundari, Kamis, 25 Agustus 2022.

"Bahwa memang ternyata orang-orang yang ternyata sudah menjadi mahasiswa yang secara edukasi idealnya harus sudah lebih tahu, ternyata masih banyak juga yang menyepelekan tentang pentingnya menjaga diri kita supaya bisa melakukan hubungan seksual secara aman," lanjut Indah.

Indah memaparkan bisa saja nilai-nilai yang dibagikan masyarakat perihal kesehatan seksual tidak melekat kuat dalam diri ratusan mahasiswa tersebut.

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Baca Juga: Marselino Ferdinan Menyusul Rekannya ke Timnas U19, Persebaya Surabaya Bisikin PSSI

Indah Sundari juga mengamati potensi efek jangka panjang dari data ratusan kasus positif HIV Bandung.

Pasalnya HIV bukan hanya menular dengan hubungan seksual, bisa juga ditularkan Ibu ke anak lewat kehamilan dan aktivitas menyusui.

"Di kita kan jangankan HIV, hubungan seksual saja itu kadang masih jadi hal yang tabu untuk dibicarakan, apalagi jika terjadi di luar pernikahan. Artinya, berarti kejadian ini menunjukkan bahwa nilai, norma individu terhadap aturan masyarakat ini kurang kental atau kurang dianggap penting, jadi menyebabkan kondisi seperti ini," ungkap Indah Sundari.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Inilah Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Tergolong Toxic People

"(Ratusan mahasiswa positif HIV) menunjukkan segitu kecilnya awareness tentang mementingkan kesehatan. Mereka nggak berpikir ke depan bahwa apa yang dilakukan sekarang sangat mempengaruhi kehidupan mereka nanti yang akan datang. Belum lagi kalau nanti mereka menikah dan punya keturunan, ada potensi tertular juga jadinya anaknya. Jadi pola pikir ke depan yang kurang dipertimbangkan yang menjadi concern kita," tutup Indah.***

Berita Terkait