DECEMBER 9, 2022
Internasional

Carl Skau: Sangat Memprihatinkan, Gaza Alami Tingkat Malnutrisi pada Anak Terburuk di Dunia

image
arga Palestina menunggu pasokan makanan bantuan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 14 Februari 2024. (Xinhua/Yasser Qudih)

ORBITINDONESIA.COM - Gaza menyaksikan tingkat malnutrisi tertinggi di dunia, dengan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi, kata Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB (WFP) Carl Skau pada Selasa, 27 Februari 2024.

“Gaza menghadapi tingkat malnutrisi pada anak terburuk di dunia. Satu dari enam anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut,” kata Carl Skau dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ketahanan Pangan.

WFP siap mengintensifkan operasinya di Gaza jika gencatan senjata disepakati, kata Carl Skau menambahkan.

Baca Juga: Program Pangan Dunia Tunda Pengiriman Bantuan ke Kota Gaza Palestina

“Jika tidak ada yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza hampir tak terhindarkan, yang menurut Kementerian Kesehatan di Gaza telah menelan hampir 30.000 korban jiwa dan melukai 70.000 lebih lainnya sejak Oktober, dengan kemungkinan korban bertambah," kata Ramesh Rajasingham atas nama OCHA dan Wakil Sekjen Urusan Bantuan Kemanusiaan Martin Griffiths.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Gaza pada 7 Oktober. Akibatnya, 1.200 orang tewas dan sekitar 240 orang lainnya diculik.

Israel lantas melakukan serangan balasan dan memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melancarkan serangan darat yang bertujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Baca Juga: TNI AL Kunjungi Militer Arab Saudi Usai Misi Kemanusiaan Bantu Warga Palestina Korban Konflik Gaza di Mesir

Hingga kini, sedikitnya 29.700 orang di Jalur Gaza tewas, demikian menurut pemerintah setempat.

Pada 24 November tahun lalu, Qatar menjadi mediator Israel dan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata sementara, juga menyangkut pertukaran tawanan perang dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember 2023. Sejauh ini, lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan Hamas di Gaza. ***

 

Sumber: Antara

Berita Terkait