ORBITINDONESIA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena suhu panas diprakirakan akan berlangsung sampai Agustus atau September 2024.

“Secara karakteristik fenomena suhu panas adalah fenomena akibat dari gerak semu matahari yang merupakan siklus biasa setiap tahun,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto seperti dikutip Kompas.com, Kamis 2 Mei 2024 di Jakarta.

Menurutnya, fenomena udara panas bukan gelombang panas atau heatwave.

Baca Juga: BMKG: Suhu Puncak di Jakarta Mencapai 35 Derajat Celcius di Sabtu Ini

Ia menyatakan, suhu panas ini tidak sama dengan yang dialami Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal, dan Cina.

Ia menjelaskan, merujuk pada data rekapitulasi meteorologi BMKG selama 24 jam terakhir suhu sebagian besar wilayah Indonesia cukup meningkat sebesar lima derajat di atas suhu rata-rata maksimum harian, dan sudah bertahan sekitar lebih dari lima hari.  

Meningkatnya suhu tersebut teramati melanda mulai dari Jayapura, Papua (35,6 Celcius), Surabaya, Jawa Timur (35,4 Celcius), Palangka Raya, Kalimantan Tengah (35,3 Celcius), Pekanbaru- Melawi, Kalimantan Barat- Sabang, Aceh dan DKI Jakarta (34,4 Celcius).

Baca Juga: Kenaikan Suhu Terkait Perubahan Iklim Akibatkan Lebih Banyak Penyakit dan Tingkatkan Risiko Kesehatan

Ia merekomendasikan untuk meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10.00 WIB – 16.00 WIB dan direkomendasikan mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30 + setiap dua jam untuk melindungi kulit. ***