DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pemikiran Nietzsche Ternyata Memberi Ide yang Bermanfaat Bagi Pelaku Bisnis dan Wirausahawan

image
35 Kata-kata Bijak Friedrich Wilhelm Nietzsche, Tokoh Filsuf Jerman Ahli Ilmu Filologi.

ORBITINDONESIA - Pemikiran Friedrich Nietzsche, filsuf dan filolog Jerman, ternyata membuahkan ide-ide yang bisa bermanfaat bagi para pengusaha dan wirausahawan. Kita dapat belajar banyak tentang menjalankan bisnis dari Nietzsche.

Hal itu diungkapkan Juanda Rovelim, CEO iCommunity, dalam diskusi buku “Filsafat Nietzsche: Way of Life dan Entrepreneurship,” di acara Book and Music, di Jakarta, Sabtu, 3 September 2022. Acara itu diselenggarakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA.

Selain Juanda, pembicara lain adalah penulis/penerjemah Berthold Damshäuser, yang sangat mengagumi Nietzsche. Memberi sambutan pembukaan Ketua Umum SATUPENA Denny JA. Hadir juga Ketua Dewan Penasihat SATUPENA, Chappy Hakim.

Baca Juga: Cedera Saat Jamu Persebaya Surabaya, Bali United Kehilangan Irfan Jaya dan M Rahmat Lebih Lama

Juanda menuturkan, ada sejumlah konsep spesifik Nietzsche yang masih  bergema  bagi para pemimpin bisnis saat ini.

Dalam bukunya Twilight of the Idols (1889), Nietzsche berfilsafat tentang menantang atau mengambil "palu" untuk idola kita. Idola adalah sesuatu atau seseorang yang sangat kita puja.

Menurut Juanda, ini adalah pemikiran sentral di balik ide kewirausahaan: Idola adalah status quo, atau area yang diyakini sebagian besar pasar tidak dapat diubah.

Namun, seringkali kesediaan untuk menguji infalibilitas suatu konsep menunjukkan, tidak ada yang kebal dari perbaikan.

Baca Juga: Lawan Fiorentina, Juventus Petik Satu Poin dari Artemio Franchi

Itu mengarah pada peluang. “Hal ini sangat sesuai dengan gagasan awal buku Network Always Win. Bahwa kita tidak bisa mengandalkan pada model, strategi 5 tahunan, dan sebagainya,” tutur Juanda.

“Perubahan zaman bergerak begitu cepat. Kita harus lincah dan mampu melawan  konvensi-konvensi lama, yang memang --jika dulu pernah berhasil-- namun kini sudah usang,” tegasnya.

Sementara itu, Berthold Damshäuser menyatakan, Nietzsche bukan cuma seorang filsuf, tetapi juga seorang penyair atau seniman bahasa yang luar biasa. Di antara para filsuf, ia adalah maestro bahasa yang paling gemilang,” ujarnya.

Hal itu dibuktikannya dalam semua karya filosofisnya. “Bukan cuma dalam maha karyanya yang berjudul Also sprach Zarathustra (Demikian Sabda Zarathustra), yang merupakan karya puitis sekaligus karya filosofis,” sambung Berthold. ***

 

Berita Terkait