DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Pakar Menilai, Industri Semikonduktor Korea Selatan Sedang Mengalami Krisis

image
Ilustrasi industri semikonduktor Korea Selatan

ORBITINDONESIA - Sebanyak 7 dari 10 ahli di Korea Selatan menganggap, industri pembuatan chip atau industri semikonduktor lokal berada dalam krisis karena berbagai risiko eksternal. Demikian menurut sebuah survei, yang dilansir Yonhap, Selasa, 6 September 2022.

Menurut survei terhadap 30 ahli di sektor semikonduktor, yang dilakukan oleh Kamar Dagang dan Industri Korea Selatan (KCCI), sebanyak 76,7 persen responden mengatakan industri pembuatan chip lokal "dalam keadaan krisis."

Lebih lanjut, hanya 3,3 persen yang menjawab bahwa industri semikonduktor Korea Selatan ini "tidak dalam keadaan krisis," menurut survei tersebut.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Baca Juga: Astaga, The Weeknd Stop Tur Konser Gara-gara Suaranya Hilang

Selain itu, sebanyak 58,6 persen dari para ahli yang menjadi responden memperkirakan, prospek suram tersebut akan berlanjut sampai setelah 2024.

Survei tersebut mengatakan, 43,4 persen menganggap situasi saat ini sebagai "yang terburuk dalam dekade terakhir", atau lebih suram daripada tahun 2016 dan 2019.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Saat itu, ekspor semikonduktor Korea mengalami salah satu penurunan paling tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli mengutip ketidaksesuaian dalam penawaran dan permintaan global, ketegangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing, dan teknologi China yang berkembang pesat.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias yang Cocok Anda Manfaatkan Untuk Mempercantik Ruangan, Nomor 2 Bisa Menyerap Racun Udara

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Ini dipandang sebagai risiko eksternal utama yang mengancam industri semikonduktor lokal.

Lembaga itu menjelaskan, China sangat dekat dengan Korea Selatan, terutama dalam teknologi manufaktur NAND Flash.

Khususnya, Apple minggu lalu setuju untuk menggunakan chip memori dari Yangtze Memory Technologies China dalam model iPhone di masa depan.***

Berita Terkait