DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mendikbud Bakal Rombak Skema SNMPTN, Tidak Lagi Pakai Jurusan SMA, Simak Ketentuannya di Sini

image
Ilustrasi skema SNMPTN yang bakal berubah.

ORBITINDONESIA - Skema Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bakal berubah.

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut bahwa SNMPTN yang berlaku selama ini memisahkan calon mahasiswa berdasarkan jurusan yang diambil saat SMA.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

Yang akan datang, hal tersebut tampaknya tidak diberlakukan lagi di SNMPTN.

Baca Juga: Thomas Tuchel Resmi Dipecat, Chelsea Ucapkan Terima Kasih Atas Jasanya

"Itu yang akan menentukan pilihan prodi pada saat di universitas. Dulu hanya mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan atau angka dalam mapel tersebut dalam seleksi. Ini menimbulkan beberapa masalah," ucap Nadiem, Rabu, 7 September 2022.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

Nadiem menerangkan, dia telah merancang skema SNMPTN yang akan fokus pada pemberian penghargaan atas capaian yang diraih calon mahasiswa di bangku SMA.

Hal ini dilakukan melalui pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran.

Baca Juga: Menko Luhut Binsar Pandjaitan Ingin Hilangkan Korupsi di Indonesia Dengan Digitalisasi di Segala Bidang

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Dengan pemberian bobot yang tinggi ini, diharapkan peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran.

Sedangkan untuk pembobotan sisanya, lanjut Nadiem, maksimal 50 persen diambil dari komponen penggali minat dan bakat.

Hal ini bertujuan agar peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

Baca Juga: Pemilik Golongan Darah A agar Kelola Hidup dengan Baik, Karena Berpotensi Stroke

"Jadi asal minimal 50 persen itu nilai rata-rata, sisanya adalah terserah. Bisa nilai rata-rata ditinggikan oleh PTN, bisa seluruh 50 persennya lagi pilihan dari prodi dan PTN untuk menentukan apa komposisinya. Mapel pendukung berapa persen, prestasi berapa persen," papar Nadiem.

"Penentuan ini bisa saja berbeda antara prodi di PTN yang satu dengan yang lain. Masing-masing prodi boleh menentukan komponen beratnya. Apakah 50% full kepada dua mapel pendukung atau dibagi sesuai bobot komponen yang ditentukan," imbuhnya.***

Berita Terkait