DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Nadhifa Annisa: Bisnis Penjualan Busana Muslimah Via Online Masih Menjanjikan

image
Nadhifa Annisa atau Dhifa, pemilik brand BUTUHINI

ORBITINDONESIA - Bisnis penjualan busana muslimah via online masih menjanjikan. Hal itu diungkapkan Nadhifa Annisa, penjual busana Muslimah dengan brand Butuhini yang berbasis di Depok, Jawa Barat, pada Kamis, 14 Juli 2022.

Nadhifa, yang akrab dipanggil Dhifa, menyatakan, omzet bisnis penjualan busana Muslimah yang dijalaninya relatif masih kecil. Omzetnya sekitar Rp 3,5 juta per bulan. Dhifa juga baru mulai berbisnis satu bulan ini.

Sebelumnya, Dhifa sempat bekerja dua tahun di perusahaan penjualan busana Muslimah via online yang lebih besar. Ia lalu mengundurkan diri, untuk menjalani bisnis nya sendiri secara mandiri, meski harus merintis dari skala kecil.

 Baca Juga: Kisah Inspiratif Pengusaha Muda yang Lulus Kuliah Menjadi Bisnis Sendiri

“Modal awalnya sekitar Rp 6 juta, dan saat ini pendapatan bersih saya per bulan sekitar Rp 500 ribu,” ujar lulusan jurusan Sosiologi Pembangunan, Universitas Negeri Jakarta ini.

Baju Muslimah yang dijual Dhifa adalah hasil desainnya sendiri. Desain itu lalu dibawa ke konveksi untuk dijahit dan dibuatkan busananya sesuai desain.

Baju itu lalu oleh Dhifa ditawarkan via akun Instagram, media sosial Whatsapp, Tokopedia, serta Shopee. “Paling banyak pesanan dari Shopee,” ujarnya. Shopee mengambil sekitar 2 persen dari harga jual untuk biaya administrasi mereka.

Tiap bulan Dhifa mengaku berhasil menjual sekitar 30 baju busana Muslimah. Harga satuan rata-rata Rp 150 ribu, sudah termasuk ongkos kirim. Para pembelinya umumnya bermukim di daerah seputar Jabodetabek.

 Baca Juga: Beredar Versi Palsu, Bos WhatsApp Keluarkan Peringatan kepada Pengguna

Karena masih skala kecil, brand Butuhini Dhifa hanya menjual baju. Sedangkan ketika Dhifa masih bekerja di perusahaan besar sebelumnya, perusahaan itu menjual busana Muslimah yang lebih lengkap jenisnya: baju, celana, gamis, tunik, dan jilbab.

Jika penjualan cukup bagus dan uang cukup banyak terkumpul, tiap bulan Dhifa harus merancang model atau desain baru, supaya konsumen tidak bosan. “Desain itu ketika dijahit di konveksi tidak langsung jadi, tapi masih banyak revisi. Jadi harus menjahit sampel dulu,” ujar Dhifa.***

 

Berita Terkait