Fenomena Subkultur Global: Dari Sudirman Squad hingga La Sape

ORBITINDONESIA.COM – Ketika budaya jalanan menjadi sorotan, subkultur lokal seperti 'Sudirman Squad' di Jakarta dan 'Cholombianos' di Meksiko menunjukkan bagaimana gaya hidup jalanan bisa menjadi fenomena global.

Subkultur seringkali dianggap sebagai bentuk ekspresi budaya yang unik dan identitas bagi kaum muda di berbagai negara. Di Jakarta, 'Sudirman Squad' dan 'Citayam Fashion Week' muncul sebagai pusat perhatian, sementara negara lain memiliki subkultur serupa dengan ciri khas masing-masing.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Meksiko, 'Cholombianos' merayakan musik dan tarian sebagai bentuk ekspresi kebudayaan mereka. Di Republik Kongo, 'La Sape' menekankan pada gaya elegan meskipun dalam keterbatasan ekonomi. Sementara itu, di Thailand, komunitas motor 'Dek Van' dan 'Sa Koy' menunjukkan kecintaan mereka terhadap kebebasan dan gaya hidup jalanan.

Subkultur seperti ini mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi di berbagai negara. 'Sudirman Squad' dan subkultur lainnya menunjukkan bagaimana kaum muda menggunakan kreativitas untuk mengekspresikan identitas mereka, seringkali menantang norma yang ada dan menciptakan ruang bagi diri mereka sendiri dalam masyarakat.

Fenomena subkultur global ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai keberagaman ekspresi budaya. Pertanyaannya adalah, bagaimana masyarakat dapat mendukung dan merangkul kreativitas kaum muda tanpa mengabaikan tantangan sosial yang mereka hadapi?

(Orbit dari berbagai sumber, 21 Agustus 2025)