DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Novi Basuki Bicara tentang Partai Komunis China yang Getol Hukum Mati Bandit Uang Rakyat (Koruptor)

image
Novi Basuki Berbicara Secara Gamblang tentang Ketegasan Partai Komunis China Menghukum Mati Bandit Uang Rakyat (Koruptor)

ORBITINDONESIA – Beberapa hari belakangan ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menangani dua perkara korupsi yang besar isunya dan bobotnya.

Pertama, KPK menangkap hakim agung Sudrajad Dimyati dan rombonganya, karena diduga menerima suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung dari pihak yang berperkara.

Kedua, KPK menetapkan Gubernur Papua Lukas Enembe menjadi tersangka menerima gratifikasi. Bahkan Lukas Enembe oleh Menko Polhukam Mahfud MD diduga berkait dengan aliran uang ratusan miliar rupiah.

Baca Juga: Ada Video Peristiwa Tak Manusiawi Disebut Berlangsung di Kota Depok Jadi Sorotan Hotman Paris

Begitu gilanya perkara pencurian uang rakyat dengan menggunakan kekuasaan di negara yang berdasar Pancasila (1. Ketuhanan yang maha esa, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) ini membuat rakyat makin jauh dari sejahtera.

Sebuah Tiktok Rudalyantos di akun @RudalYanto mengunggah video pernyataan dari seorang ahli Tiongkok asal Indonesia yang menempuh pendidikan strata 3 di Universitas Sun Yat Sen, Guangzhou, China, Novi Basuki (29 tahun).

Dalam video itu, Novi Basuki berbicara tentang pemberantasan bandit uang rakyat di negara China.

Inilah pernyataan Novi Basuki tentang langkah keras pemerintah dari Partai Komunis China membasmi bandit uang rakyat di negaranya seperti dilihat OrbitIndonesia:

Baca Juga: Kabar Gembira! Gibran Rakabuming Raka Bikin Sayembara Komentar Terlucu, Hadiahnya Bikin Tercengang

“Belum dua tahun China berdiri, tepatnya pada 10 Februrai 1952, Partai Komunis China sudah mengeksekusi mati dua kadernya di muka umum.”

“Padahal, keduanya jelas-jelas kader brilian Partai Komunis China yang ikut baku hantam melawan pasukan nasionalis Kuomintang bareng Mao Zedong.”

“Tapi Mao Zedong mana peduli. Beliau malah berujar dengan santainya, ‘koruptor adalah musuh rakyat. Mereka bukan kawan kita. Makanya harus disikat sebersih-bersihnya.’”

“Kebiasaan ini (Mao Zedong) masih dipraktikan juga oleh petinggi negara China sesudah Mao Zedong.”

Baca Juga: Heboh! Bapaknya Sering Dikritik Rocky Gerung, Gibran Malah Berkawan: Ada Botol Minuman Bikin Gagal Fokus

“Zhu Rongji misalnya, terkenal dengan pernyataannya tentang 100 peti mati. 99 peti untuk koruptor dan satu peti untuk dirinya bila korupsi.”

“Presiden Xi Jinping apalagi, sejak menjadi Sekjen Partai Komunis China 201, Xi Jinping langsung bikin kampanye anti korupsi besar-besaran, laohu cangying yoqi da, yang artinya menangkap harimau dan lalat sekaligus.”

“Tak urus nominal korupsinya besar atau kecil, semua koruptor bakal sama-sama diganyang.”

“Itu tentu tidak sekadar slogan sejenis KATAKAN TIDAK PADA (hal) KORUPSI.”

Baca Juga: Ngeri! KPK Sebut Provinsi Lampung Rentan Korupsi, LAMPUNG TIMUR yang Sangat Rentan

“Partai Komunis China tidak pernah main-main dengan ucapannya. Korbannya sudah bejibun. Bulan Maret 2018, pengadilan China resmi menjatuhkan vonis mati terhadap Zang Zhongsheng yang merupakan wakil Wali Kota Lu Liang, Provinsi Shanzi, karena terbukti menerima suap berkait tambang batubara.”

“Koruptor lainnya tinggal menunggu waktu, kalau tidak dihukum mati ya penjara seumur hidup.”

Tentu saja bukan bui rasa hotel, yang penghuninya bebas keluar masuk kayak di suatu negara itu.”

Lalu kenapa negara China begitu getol memberantas pencuri uang rakyat tanpa ampun?

Baca Juga: Gaji Perangkat Desa Lampung Timur Dicicil, Zaiful Bokhari Beri Komentar Begini

“Karena sejak dulu China sadar bahwa koruptor adalah maling rakyat.”

“Koruptor pasti membikin rakyat kurus untuk menjadikan dirinya gemuk.”

“Mereka adalah parasit yang harus dibasmi sampai ke akar-akarnya.” ***

Berita Terkait