AS Perketat Pembatasan, Samsung dan SK Hynix Terkendala di China
ORBITINDONESIA.COM – Keputusan Amerika Serikat untuk mencabut otorisasi penjualan peralatan semikonduktor ke Samsung dan SK Hynix di China menjadi babak baru dalam persaingan teknologi global.
Pemerintah AS telah memutuskan untuk memperketat aturan bagi produsen chip Korea Selatan, Samsung dan SK Hynix, terkait pengadaan peralatan semikonduktor di China. Langkah ini diambil untuk membatasi akses China terhadap teknologi semikonduktor canggih asal Amerika. Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Presiden Joseph R. Biden Jr., beberapa kelonggaran diberikan pada tahun 2023.
Keputusan ini menandai eskalasi lebih lanjut dalam persaingan teknologi antara AS dan China. Dengan mencabut otorisasi, Samsung dan SK Hynix kini harus mendapatkan lisensi dari pemerintahan Trump untuk membeli peralatan Amerika. Pembatasan ini diperkirakan akan menghambat operasi mereka di China dan berdampak pada rantai pasokan global.
Langkah AS ini dapat dilihat sebagai upaya untuk mempertahankan dominasi teknologi semikonduktor, sekaligus menekan kemajuan teknologi China. Namun, hal ini juga bisa memicu respons dari pihak China yang mungkin mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan teknologinya. Situasi ini menempatkan Samsung dan SK Hynix dalam posisi sulit, terjepit di antara kepentingan geopolitik dua negara besar.
Pertanyaan yang muncul adalah seberapa jauh pembatasan ini akan mempengaruhi pasar semikonduktor global dan bagaimana respons dari pihak-pihak terkait? Apakah ini akan memicu inovasi baru atau justru memperlambat perkembangan teknologi? Masa depan industri ini tergantung pada langkah-langkah strategis yang diambil oleh semua pemangku kepentingan.
(Orbit dari berbagai sumber, 31 Agustus 2025)