Akhir Era Keseimbangan Kerja-Hidup: Dunia Kerja yang Makin Keras
ORBITINDONESIA.COM – Transformasi budaya kerja menuju kerasnya tuntutan kantor mengguncang keseharian pekerja di seluruh dunia.
Perubahan drastis dalam kebijakan kerja, seperti mandat kembali ke kantor, menggeser keseimbangan kerja-hidup. Amazon, JPMorgan Chase, dan Bank of America memimpin langkah ini. Fokus mereka pada performa berdampak pada pekerja yang terbiasa dengan fleksibilitas selama pandemi.
Kebijakan baru ini menunjukkan pergeseran nilai dari fleksibilitas menuju produktivitas yang tinggi. Data menunjukkan peningkatan produktivitas di awal pandemi ketika bekerja dari rumah. Namun, perusahaan kini menuntut kembalinya norma tradisional. Perubahan ini didorong oleh keinginan untuk meningkatkan kontrol dan kolaborasi langsung.
Perubahan ini memicu perdebatan tentang hak pekerja dan efektivitas kebijakan kerja tradisional. Beberapa ahli menyatakan, tuntutan keras ini bisa mengarah pada burnout. Di sisi lain, perusahaan berargumen bahwa kehadiran fisik mendorong inovasi dan kebersamaan.
Pergeseran ini menuntut adaptasi baik dari pekerja maupun perusahaan. Pertanyaannya, apakah budaya kerja keras ini akan bertahan atau justru memicu revolusi baru dalam cara kita memandang kerja? Hanya waktu yang bisa menjawab.
(Orbit dari berbagai sumber, 2 September 2025)