Adopsi Kendaraan Listrik di China: Tantangan dan Peluang
ORBITINDONESIA.COM – China telah mengalihkan setengah dari mobilnya ke powertrain listrik, namun hanya 25 persen yang sepenuhnya listrik. Sebagian besar adalah plug-in hybrid dan range extender, menandakan tantangan dalam transisi menuju kendaraan listrik murni.
Adopsi kendaraan listrik di China tidaklah sederhana. Meskipun ada pergeseran besar, hanya seperempat dari kendaraan yang sepenuhnya listrik. Sisanya bergantung pada teknologi hybrid. Kondisi ini serupa dengan yang terjadi di Eropa dan Inggris.
Seiring dengan perluasan opsi kendaraan listrik dan pergeseran regulasi, kecepatan adopsi ini dapat berubah. China diperkirakan akan lebih cepat dibandingkan Eropa dan Amerika Serikat. Namun, prediksi ini masih spekulatif dan menuntut keseimbangan risiko.
Di tengah penghormatan terhadap mobil koleksi klasik, pasar mobil saat ini berlomba untuk menyesuaikan diri. Keputusan yang dibuat saat ini akan berdampak hingga 15 tahun ke depan. Industri otomotif harus memastikan pilihan yang tepat untuk masa depan.
Perubahan besar dalam adopsi kendaraan listrik bukan hanya masalah teknologi, tapi juga regulasi. Di Amerika Serikat, kebijakan yang berubah telah menghambat adopsi EV. Bentley dan perusahaan sejenis harus bersiap untuk perjalanan panjang dalam transisi ini.