Fenomena Bulan Darah dan Gerhana Bulan Total yang Menakjubkan

ORBITINDONESIA.COM – Pada akhir pekan ini, langit malam akan dihiasi oleh pemandangan langka yang memukau banyak pengamat bintang di seluruh belahan dunia. Gerhana bulan total yang dapat membuat bulan berwarna merah tua, atau yang dikenal sebagai bulan darah, akan menjadi sorotan utama.

Gerhana bulan total adalah peristiwa astronomi di mana bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Fenomena ini akan terlihat di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia. Sementara itu, di Amerika, meskipun gerhana tidak terlihat, bulan purnama yang dikenal sebagai 'corn moon' akan tetap memukau.

Menurut NASA, gerhana bulan total ini dimulai pada pukul 11:28 ET dan berakhir pada pukul 16:55 ET. Selama totalitas, bulan akan tertutup sepenuhnya oleh bayangan bumi selama sekitar satu jam 23 menit. Fenomena ini memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk menyaksikan bulan dalam warna merah yang disebabkan oleh cahaya matahari yang melewati tepi bumi.

Melihat gerhana bulan adalah pengalaman yang unik dan menenangkan. Tidak seperti gerhana matahari yang berlangsung cepat, gerhana bulan memberikan waktu lebih untuk menikmati keindahan alam tanpa memerlukan peralatan khusus. Ini adalah momen untuk merefleksikan koneksi historis bumi dan bulan dalam perjalanan panjang mereka selama miliaran tahun.

Gerhana bulan ini mengingatkan kita akan keindahan dan misteri kosmos yang selalu ada di atas kita. Dengan berbagai fenomena langit yang mengagumkan, para pengamat bintang di seluruh dunia diundang untuk menyaksikan dan merenungkan posisi kita di alam semesta yang luas ini.