Pestapora: Persilangan Budaya dan Teknologi di Indonesia

ORBITINDONESIA.COM – Di tengah riuhnya Pestapora 2025, ribuan penonton berhenti untuk salat Jumat yang dipimpin oleh Rhoma Irama, menjadikan festival ini lebih dari sekedar ajang musik.

Indonesia tengah menghadapi persilangan budaya dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari musik hingga regulasi teknologi. Fenomena ini mencerminkan dinamika masyarakat modern yang semakin terbuka terhadap inovasi, namun tetap berakar pada tradisi. Festival musik seperti Pestapora dan serial global seperti 'Wednesday' menjadi cermin dari perubahan ini.

Fenomena berhentinya ribuan penonton untuk salat Jumat di Pestapora menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia tetap memegang nilai tradisi di tengah modernisasi. Di sisi lain, kolaborasi lintas genre dan keterbukaan pada eksperimen musikal mencerminkan semangat generasi baru. Sementara itu, isu kesehatan terkait penggunaan gawai di kamar mandi memicu diskusi tentang gaya hidup digital yang semakin mengaburkan batas ruang privat.

Langkah pemerintah mengajukan Rancangan Peraturan Presiden tentang kecerdasan buatan menunjukkan upaya menjaga keseimbangan antara inovasi dan risiko. Ekspansi Great Wall Motor ke Indonesia mencerminkan potensi pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara. Namun, tantangannya adalah bagaimana masyarakat dapat merangkul perubahan ini tanpa kehilangan identitas budaya.

Indonesia berada di persimpangan antara tradisi dan modernitas, di mana setiap peristiwa menjadi bagian dari narasi besar tentang masyarakat yang terus berkembang. Pertanyaannya adalah apakah kita siap menghadapi tantangan ini dengan sikap kritis dan inovatif, atau justru terjebak dalam euforia perubahan?

(Orbit dari berbagai sumber, 7 September 2025)