Misteri Kematian Munir: Peran Budi Santoso dalam Bayang-Bayang Intelijen

ORBITINDONESIA.COM – Kasus pembunuhan Munir Said Thalib terus menyisakan jejak misteri, khususnya peran Budi Santoso yang jarang terungkap di permukaan.

Munir, seorang aktivis HAM vokal, tewas diracun arsenik dalam penerbangan ke Belanda pada 2004. Kasus ini melibatkan beberapa tokoh, termasuk Budi Santoso yang terkait dengan Muchdi Pr, eks Deputi V BIN, dan Pollycarpus Budihari Priyanto, mantan pilot Garuda Indonesia. Meski Muchdi dibebaskan, Polly dipenjara hingga bebas bersyarat pada 2018.

Budi Santoso, Direktur Perencanaan dan Pengendalian Operasi BIN, memberikan kesaksian penting. Ia mengungkap bahwa kematian Munir adalah hasil operasi intelijen, meski direktoratnya tidak terlibat langsung. Surat rekomendasi dan aliran dana dari Muchdi ke Polly menjadi bukti keterlibatan yang lebih dalam, mengaitkan operasi ini dengan jejaring non-organik BIN.

Budi menyatakan Munir tidak perlu menjadi target BIN, walau aktivitasnya mengusik pihak tertentu. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai motif di balik operasi tersebut. Apakah ada kepentingan tersembunyi yang memanfaatkan jaringan intelijen untuk membungkam suara kritis? Analisis ini menggarisbawahi kekuatan dan kerentanan dalam sistem yang dapat disalahgunakan.

Kematian Munir menyisakan pertanyaan tentang kebenaran dan keadilan. Dengan bukti dan kesaksian yang terkuak, publik berharap akan adanya penuntasan yang transparan. Bisakah kita berharap keadilan terwujud di tengah bayang-bayang kekuasaan yang acap kali kelam? Pertanyaan ini terus menuntut jawaban.

(Orbit dari berbagai sumber, 9 September 2025)