Pakaian Adat Bangka Selatan Harus Menasional dan Mendunia

ORBITINDONESIA.COM - Penetapan pakaian adat Bangka Selatan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) bukan hanya melindungi kearifan lokal ini dari eksploitasi dan memastikan keberlanjutannya bagi generasi mendatang, tapi upaya pelestarian pakaian adat Bangka Selatan diharapkan terus berkembang dan dikenal luas hingga menjadi kebanggaan nasional dan internasional.

Demikian harapan Kamaludin yang biasa disapa Pak Mok, sebagai narasumber dalam makalahnya pada kegiatan FGD (Focus Group Discussion) Pakaian Adat Bangka Selatan, yang berlangsung di Gedung Pertemuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan, Rabu, 17 September 2025.

Hadir dalam acara FGD itu Asisten bidang Pemerintahan Pemda Bangka Selatan Haris Setiawan, sekaligus membuka kegiatan FGD.

Tampak pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan Anshori, Dekan FISIP Universitas Bangka Belitung (UBB) Iskandar Zulkarnain, Pupung  P Damayanti mewakili Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Bangka Belitung, Bendahara LAM Serumpun Sebalai Datin Isnawaty, Kabid Kebudayaan Andrey Taufiqullah, Ketua LAM Junjung Behaoh Datuk Kulul, Ketua Dewan Kesenian Gilang dan para tokoh budaya Bangka Selatan.

Selain Kamaludin yang tampil dengan materi yang berjudul "Pelestarian Pakaian Adat Bangka Selatan," ada pula dua pemateri lainnya. Yakni, Marwan Dinata yang menampilkan materi bertema "Pakaian Adat Kabupaten Bangka Selatan" dan Triyadi, yang membawakan materi "Mengenai Ornamen Khas Daerah dalam Pakaian Adat Bangka Selatan."

Dekan FISIP UBB Iskandar Zulkarnain mengaku sangat menikmati cerita yang disampaikan para pemateri.
"Dan tentunya apresiasi yang tinggi untuk kegiatan ini," ungkapnya.

Sedangkan Pupung mewakili Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Bangka Belitung berharap upaya pelestarian terhadap Pakaian Adat Bangka Selatan ini hidup di tengah-tengah masyarakat.

"Tentunya dengan menggelar berbagai kegiatan sehingga makin dikenal publik. Apalagi pakaian adat Bangka Selatan ini akan diusulkan sebagai warisan budaya tak benda," sarannya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan Anshori meminta sosialisasi harus dilakukan kepada masyarakat hingga ke sekolah-sekolah, sebagai upaya melestarikan kearifan lokal dan budaya daerah.

"Apalagi pakaian adat Bangka Selatan adalah budaya daerah yang harus kita lestarikan, sekaligus sebagai jati diri daerah," jelas Anshori.

(Oleh Rusmin Sopian) ***