Menelisik Budaya Kerja: Jalan Menuju Tempat Kerja Sehat

ORBITINDONESIA.COM – Di tengah dinamika kerja modern, perusahaan yang mengedepankan keselamatan psikologis dan kesejahteraan karyawan menuai manfaat nyata.

Menurut survei 'Work in America' 2024 oleh American Psychological Association, perusahaan yang mendukung kesejahteraan emosional melihat retensi yang lebih kuat dan produktivitas lebih tinggi. Namun, hampir 75% pekerja mengalami lingkungan kerja toksik menurut studi 2025 oleh iHire.

Lingkungan kerja toksik merusak kesehatan mental dan menurunkan produktivitas. Brandon Dawson dari 10X Health System menekankan bahwa budaya ini tidak hanya tidak menyenangkan, tetapi juga tidak produktif. Hampir 60% karyawan lebih memilih gaji lebih rendah daripada bertahan di tempat kerja yang toksik.

Mengelola ekspektasi, komunikasi terbuka, dan perilaku saling menghormati adalah kunci menghindari tempat kerja toksik. Ketika budaya didefinisikan oleh ketakutan dan politik, kolaborasi dan pertumbuhan menjadi korban. Walker dari Adler University menyatakan bahwa lingkungan toksik dapat menyebabkan burnout dan PTSD.

Perusahaan yang mendorong komunikasi sehat dan keselamatan psikologis berpeluang besar untuk sukses. Positivitas menarik lebih banyak hal positif dan dapat mengubah budaya kerja. Apakah Anda siap menjadi katalis perubahan di tempat kerja Anda?

(Orbit dari berbagai sumber, 10 September 2025)