Foto Terbaru Komet 3I/ATLAS Ungkap Kilauan Hijau Misterius

ORBITINDONESIA.COM – Komet antar bintang 3I/ATLAS mengejutkan dunia astronomi dengan kilauan hijau yang misterius saat melintasi langit gelap selama gerhana bulan total minggu lalu.

Fenomena alam selalu menarik perhatian, terutama ketika terkait dengan objek luar angkasa yang jarang terlihat. Baru-baru ini, komet 3I/ATLAS yang dikenal sebagai 'pengunjung antar bintang' menampakkan kilauan hijau saat mendekati matahari. Ini menimbulkan pertanyaan tentang perubahan kimiawi yang terjadi dalam inti komet saat mendekati tata surya kita.

Komet 3I/ATLAS pertama kali terlihat pada bulan Juli dan bergerak dengan kecepatan lebih dari 130.000 mph dari luar orbit Jupiter. Dengan jarak yang semakin dekat ke matahari, radiasi matahari membuat lebih banyak es, gas, dan debu dikeluarkan dari inti komet, menciptakan ekor komet yang khas. Pengamatan terbaru oleh astrofotografer di Namibia menunjukkan komet ini kini berwarna hijau, kemungkinan karena adanya senyawa kimia langka seperti dicarbon yang dilepaskan dari inti komet.

Penemuan ini menambah daftar komet hijau yang telah diamati dalam beberapa tahun terakhir, seperti komet C/2022 E3 dan 12P/Pons-Brooks. Komet yang berubah warna menjadi hijau sering kali mengandung diatom karbon dalam coma-nya. Namun, spektrum 3I/ATLAS belum mendeteksi keberadaan dicarbon, memunculkan spekulasi bahwa warna hijau bisa disebabkan oleh campuran gas atau debu lain yang belum diketahui. Avi Loeb dari Universitas Harvard menyebutkan kemungkinan adanya sianida yang terdeteksi sebelumnya.

Penampakan hijau dari 3I/ATLAS membuka wawasan baru tentang interaksi komet dengan radiasi matahari dan komposisi kimiawi mereka. Masih banyak yang harus dipelajari, dan pengamatan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi penyebab pasti dari perubahan warna ini. Dengan komet yang segera menghilang dari pandangan, kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut terbatas. Namun, ia akan muncul kembali dalam beberapa bulan mendatang, memberikan kita kesempatan kedua untuk mengungkap misteri ini.

(Orbit dari berbagai sumber, 13 September 2025)