Ketegangan Diplomatik: Serangan Israel di Doha dan Dampaknya

ORBITINDONESIA.COM – Serangan Israel terhadap pejabat Hamas di Doha memicu kritik keras dari Qatar terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggambarkan ketegangan diplomatik yang meningkat di Timur Tengah.

Serangan yang terjadi pada hari Selasa di ibukota Qatar, Doha, menewaskan lima anggota Hamas dan satu petugas keamanan Qatar. Insiden ini terjadi di tengah upaya diskusi usulan gencatan senjata di Gaza oleh AS, yang sempat dihadiri anggota Hamas di Doha.

Serangan ini mendapat kecaman internasional, termasuk dari Dewan Keamanan PBB. Netanyahu mengklaim serangan itu menargetkan 'otak teroris' di balik serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Namun, pernyataan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menunjukkan ketidakpuasan terhadap tindakan sepihak Israel yang dianggap merusak upaya perdamaian di wilayah tersebut.

Qatar menilai bahwa tindakan Netanyahu menunjukkan kurangnya niat untuk mencapai perdamaian di Gaza dan lebih cenderung membentuk Timur Tengah sesuai dengan keinginannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan proses perdamaian dan peran negara-negara seperti Qatar dan AS dalam mediasi konflik.

Ketegangan ini menyoroti tantangan diplomatik dan keamanan yang kompleks di Timur Tengah. Apakah solusi damai dapat ditemukan di tengah tindakan sepihak dan kepentingan politik yang beragam? Langkah kolektif dari komunitas internasional menjadi krusial dalam menavigasi lanskap yang penuh tantangan ini.

(Orbit dari berbagai sumber, 14 September 2025)