Kontroversi Tren S-Line: Antara Viral dan Nilai Religi

ORBITINDONESIA.COM – Tren S-Line mendadak viral di kalangan anak muda, namun di balik popularitasnya, ada perdebatan sengit terkait nilai moral dan agama.

Tren S-Line berawal dari drama Korea, menggambarkan garis merah di atas kepala seseorang yang melambangkan 'body count'. Fenomena ini menyebar cepat di media sosial Indonesia, memicu kekhawatiran akan dampaknya pada nilai-nilai keagamaan.

Dalam Islam, menjaga aib dan kesucian diri sangat ditekankan. Hadits sahih menegaskan pentingnya menutup dosa pribadi. Konten S-Line digital dianggap melanggar prinsip ini, karena meromantisasi atau menormalkan pengungkapan aib.

Kritik terhadap tren ini datang dari berbagai kalangan, terutama agamawan. Mereka berpendapat bahwa tren tersebut merusak nilai moral generasi muda. Selain itu, konten semacam ini bisa menjerumuskan pada perilaku menyimpang dan kemaksiatan.

Tren digital memang menggoda, namun penting untuk menimbang dampak jangka panjangnya. Apakah demi popularitas, kita rela mengorbankan nilai dan kehormatan? Pertanyaan ini perlu kita renungkan bersama.

(Orbit dari berbagai sumber, 16 September 2025)