Revolusi Naratif dalam Novel James oleh Percival Everett

ORBITINDONESIA.COM – James, karya terbaru Percival Everett, adalah sebuah pergeseran paradigma dalam melihat sejarah dan kemanusiaan, menyoroti suara yang selama ini terpinggirkan.

Novel klasik The Adventures of Huckleberry Finn karya Mark Twain dikenal luas, namun karakter Jim kerap dipandang sebelah mata. Everett dalam novel James memberikan panggung utama kepada Jim, kini bernama James, dengan menggali kedalaman karakternya. Ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali narasi yang selama ini terabaikan dalam sastra Amerika.

James menghadirkan perjalanan emosional dan intelektual yang jarang terlihat dalam narasi klasik. Dengan latar belakang tahun 1861, Everett tidak hanya menyoroti kebebasan fisik, tetapi juga kebebasan mental dan emosional. James digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan penuh dengan refleksi filosofis, menantang stereotip lama tentang budak yang pasrah dan tidak berdaya.

Novel ini menantang pembaca untuk merenungkan kembali sejarah dari sudut pandang yang lebih jujur dan kompleks. Everett menawarkan perspektif baru yang mengkritik cara sejarah dan sastra kerap kali mengabaikan suara minoritas. Dengan humor dan satire, pembaca diajak untuk lebih kritis terhadap narasi yang sudah mapan.

James adalah sebuah karya yang mengubah cara kita memandang kisah klasik, mengingatkan kita betapa pentingnya mendengar dan menghargai suara-suara yang terpinggirkan. Everett telah membuka pintu bagi banyak narasi serupa di masa depan, mendorong kita untuk lebih peka terhadap sejarah dan kemanusiaan. Sebuah bacaan wajib bagi mereka yang mencari pemahaman baru tentang kekuatan narasi.

(Orbit dari berbagai sumber, 17 September 2025)