DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Berkaca Dari Azwar Anas Yang Memilih Mundur Karena Malu Skandal Sepak Bola Gajah

image
Ilustrasi, beredarnya petisi untuk mendesak Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mundur yang telah tembus lebih dari 30 ribu tanda tangan tersebut, nampaknya tidak bergeming bagi sang Ketum.

ORBITINDONESIA – Disaat beredarnya petisi untuk mendesak Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mundur yang telah tembus lebih dari 30 ribu tanda tangan tersebut, nampaknya tidak bergeming bagi sang Ketum.


Bahkan kemarin Mochamad Iriwan yang datang ke Kemenko Polhukam untuk menghadiri rapat dengan TGIPF Kanjuruhan harus pulang melalui pintu belakang demi menghindari awak media.

Bila menarik ke belakang apa yang terjadi pada Mochamad Iriwan saat ini pun pernah terjadi di era kepemimpian Azwar Anas kala memimpin PSSI di era tahun 1991-1998. Prestasinya pun tidak jauh beda dengan Mochamad Iriwan hari ini.

Baca Juga: PSSI di Depan TGIPF : Kami Tak Bertanggung Jawab Soal Kanjuruhan

Azwar Anas pun yang menggabungkan Galatama dan Perserikatan menjadi Liga Indonesia yang sering kita saksiksan saat ini pada tahun 1995, selain itu juga mengirim beberapa pemain muda ke Italia dengan kerja sama bersama klub Serie A kala itu, Sampdoria.

Adalah timnas Primavera (1993-1994) dan Baretti (1995-1996) yang melahirkan banyak sosok seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, Bima Sakti, namun kepemimpinannya tidak lepas dari kontroversi.

Yaitu skandal sepak bola gajah di ajang Piala Tiger tahun 1998 dimana bek timnas Mursyid Effendi dinyatakan bersalah karena sengaja menjebol gawangnya sendiri saat bersua dengan Thailand di babak penyisihan grup.

Baca Juga: Polri Akui Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa Dalam Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan

Alasan pemain Persebaya ini adalah untuk menghindari bertemu dengan tuan rumah Vietnam di babak semifinal, akibat perbutaannya, FIFA menghukumnya dengan larang tampil di level internasional selama seumur hidup.

Selain Mursyid Effendi dihukum, Indonesia juga mendapatkan hukuman denda sebesar USD40 ribu, sejatinya PSSI diberikan kesempatan banding, namun itu tidak dilakukan oleh Federasi yang mengakibatkan Azwar Anas pun dikritik oleh public.

Dianggap kurang tegas memimpin PSSI, pria kelahiran 2 Agustus 1931 ini dengan jiwa besar mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PSSI dan digantikan oleh Agum Gumelar.

Baca Juga: Hormati Korban Kanjuruhan, Klub Sepak Bola Spanyol Cádiz Club de Fútbol Pasang Bendera Indonesia di Stadion

Kini, publik menantikan kebesaran hati dari Mochamad Iriawan untuk mundur dari Ketua Umum PSSI akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 korban jiwa ini dan menjadi catatan sejarah kelam sepak bola Indonesia dan dunia ***

Berita Terkait