Bahaya Bakteri Pemakan Daging di Louisiana: Peningkatan Kasus dan Kematian

ORBITINDONESIA.COM – Seorang korban kelima telah meninggal akibat terinfeksi bakteri pemakan daging langka di Louisiana, saat pihak berwenang terus memperingatkan publik tentang peningkatan kasus infeksi mematikan ini.

Bakteri Vibrio vulnificus berkembang di perairan pesisir yang hangat dan lebih umum muncul antara Mei dan Oktober. Tahun ini, Louisiana telah melaporkan 26 infeksi, lebih dari dua kali lipat jumlah yang dilaporkan pada tahun sebelumnya. Bakteri ini dapat menyebabkan fasciitis nekrotikans, kondisi parah yang menghancurkan kulit dan jaringan, dan sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi meninggal.

Infeksi Vibrio vulnificus semakin sering didiagnosis di sepanjang Pantai Teluk, dengan beberapa ahli menunjukkan bahwa peningkatan suhu laut sebagai faktor pendorong. Selain di Louisiana, kasus juga dilaporkan di Alabama, Mississippi, dan Florida, bahkan hingga sejauh utara Massachusetts. Peningkatan ini membuat beberapa area budidaya tiram ditutup. Data menunjukkan bahwa 85 persen infeksi terjadi melalui luka dan air laut.

Peningkatan kasus Vibrio vulnificus bukan lagi fenomena Pantai Teluk saja. Pemanasan global diduga sebagai penyebab penyebaran hingga Pantai Timur. Situasi ini menuntut perhatian lebih dari pihak berwenang untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko dan pencegahan infeksi.

Masyarakat diimbau untuk menghindari air asin jika memiliki luka terbuka, atau menutup luka dengan perban tahan air. Penting untuk segera mencari perhatian medis jika terjadi infeksi kulit setelah terpapar air. Pertanyaan besar tetap, sejauh mana dampak perubahan iklim berperan dalam penyebaran bakteri ini? (Orbit dari berbagai sumber, 23 September 2025)