Kontroversi Israel: Trump, Aneksasi, dan Masa Depan West Bank

ORBITINDONESIA.COM – Pernyataan Donald Trump yang menolak aneksasi West Bank oleh Israel memicu reaksi keras dari tokoh sayap kanan Israel. Mereka mendesak PM Netanyahu untuk tetap melangkah.

Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa aneksasi Israel atas West Bank tidak akan terjadi. Pernyataan ini memicu kontroversi di Israel, terutama di kalangan tokoh sayap kanan yang mendukung aneksasi tersebut. Mereka menilai bahwa keputusan tentang kedaulatan Israel tidak seharusnya dipengaruhi oleh kekuatan eksternal, meskipun itu adalah sekutu seperti AS.

Desakan untuk segera menerapkan kedaulatan di West Bank datang setelah beberapa negara Barat mengakui negara Palestina, yang dianggap sebagai ancaman eksistensial oleh Israel. Tanpa dukungan AS, langkah aneksasi ini akan kehilangan makna dan memicu reaksi internasional yang besar. Israel menghadapi dilema, antara kepentingan nasional dan diplomasi internasional.

Banyak tokoh politik Israel berpendapat bahwa kedaulatan atas tanah air Yahudi adalah hak yang tidak tergantung pada pengaruh asing. Mereka melihat aneksasi sebagai langkah penting untuk mencegah berdirinya negara Palestina yang dianggap sebagai ancaman. Namun, tanpa dukungan AS, langkah ini bisa menjadi bumerang bagi Israel.

Keputusan Israel tentang West Bank akan memiliki implikasi besar bagi masa depan kawasan. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana Israel dapat menyeimbangkan antara aspirasi nasional dan kebutuhan untuk menjaga hubungan baik dengan sekutu internasional. Apakah ada solusi yang dapat memuaskan semua pihak?

(Orbit dari berbagai sumber, 27 September 2025)