Wafatnya Russell M. Nelson: Transformasi Gereja dan Warisannya

ORBITINDONESIA.COM – Russell M. Nelson, presiden tertua Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, meninggal dunia pada usia 101 tahun, meninggalkan jejak perubahan signifikan dalam tubuh gereja.

Nelson, mantan ahli bedah jantung, menghabiskan lebih dari empat dekade di pucuk pimpinan gereja. Ia menjadi presiden gereja pada tahun 2018, menggantikan Thomas S. Monson. Selama masa jabatannya, ia dikenal melakukan perubahan besar dalam kebijakan dan arah gereja.

Nelson mengumumkan perubahan besar pada tahun 2018, menyerukan agar orang berhenti menggunakan istilah 'Mormon' dan 'LDS'. Ia juga menghapus aturan yang melarang pembaptisan anak dari orang tua gay. Namun, pandangannya tentang pernikahan sesama jenis tetap tidak berubah, meskipun ada beberapa kebijakan yang lebih ramah terhadap komunitas LGBTQ+.

Keputusannya sering dipandang sebagai usaha untuk menyeimbangkan kasih Tuhan dengan hukum Tuhan. Namun, kritik masih ada, terutama mengenai kebijakan yang dianggap memarginalisasi anggota transgender. Nelson juga dikenal karena memutus hubungan gereja dengan Boy Scouts of America dan memperkenalkan program pemuda sendiri.

Kepergian Nelson meninggalkan pertanyaan tentang arah selanjutnya dari gereja ini. Dengan penggantinya yang mungkin adalah Dallin H. Oaks, akankah gereja tetap pada jalur yang sama atau mengambil arah baru? Warisan Nelson menunjukkan bahwa perubahan adalah bagian dari perjalanan iman.

(Orbit dari berbagai sumber, 29 September 2025)