Penemuan Molekul Organik Kompleks di Geiser Enceladus
ORBITINDONESIA.COM – Di balik semprotan air yang menyembur dari permukaan Enceladus, bulan es Saturnus, para ilmuwan menemukan molekul organik kompleks yang dapat membentuk blok bangunan kehidupan, hampir dua dekade setelah pertama kali disampel oleh pesawat Cassini milik NASA.
Penemuan ini memperkuat daya tarik astrobiologi Enceladus. Ditemukan pada tahun 2005, geiser air Enceladus diyakini berasal dari samudera bawah permukaannya. Namun, masih ada keraguan mengenai asal-usul molekul organik yang terdeteksi di cincin E Saturnus.
Data dari Cosmic Dust Analyzer (CDA) Cassini mengungkap molekul organik yang sebelumnya terlewatkan. Molekul ini ditemukan dalam butiran es yang ditembakkan dari lautan Enceladus, menunjukkan bahwa mereka belum terpengaruh oleh radiasi luar angkasa. Hal ini menambah bukti bahwa Enceladus mungkin memiliki kimia kompleks yang mendukung kehidupan.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan radiasi dapat menciptakan molekul organik pada permukaan Enceladus. Ini menimbulkan dilema mengenai apakah molekul tersebut berasal dari samudera bawah permukaan atau dari permukaan yang terpapar radiasi. Penemuan ini menuntut penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kepastian.
Untuk menjawab pertanyaan ini, misi pendaratan di Enceladus direncanakan oleh Badan Antariksa Eropa pada tahun 2054. Hanya dengan mengumpulkan sampel langsung dari permukaan, kita dapat memastikan apakah Enceladus memiliki kondisi yang dapat mendukung kehidupan. Ini menjadi langkah penting dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
(Orbit dari berbagai sumber, 3 Oktober 2025)