Memahami Budaya Perusahaan: Kunci Retensi dan Produktivitas
ORBITINDONESIA.COM – Budaya perusahaan yang kuat adalah magnet bagi talenta terbaik, tetapi bagaimana kita tahu budaya mana yang tepat untuk organisasi?
Budaya perusahaan tidak sekadar jargon HRD; ia adalah denyut nadi organisasi. Hal ini menjadi prioritas bagi calon karyawan dalam proses rekrutmen. Berdasarkan survei Boston Consulting Group, 52% dari 90.000 responden menyatakan menolak tawaran menarik jika pengalaman rekrutmen buruk.
Empat jenis budaya perusahaan yang diidentifikasi oleh Cameron dan Quinn adalah Clan, Adhocracy, Market, dan Hierarchy. Misalnya, Zappos dikenal dengan budaya Clan yang mengutamakan kebahagiaan. Tesla mencerminkan Adhocracy dengan fokus inovatif, sedangkan Amazon menunjukkan Market culture yang kompetitif.
Setiap budaya memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, Adhocracy mendukung inovasi tetapi bisa menimbulkan persaingan berlebihan. Memahami budaya perusahaan adalah langkah penting untuk meningkatkan retensi dan kepuasan karyawan, yang pada akhirnya mempengaruhi produktivitas dan laba perusahaan.
Memilih budaya perusahaan yang tepat adalah investasi jangka panjang. Perusahaan harus mengevaluasi budaya mereka dan menyesuaikannya dengan kebutuhan karyawan. Apakah organisasi Anda sudah selaras dengan ekspektasi talenta masa kini?
(Orbit dari berbagai sumber, 7 Oktober 2025)