Harga Emas Tembus Rekor $4,000, Investor Berlindung dari Gejolak Ekonomi
ORBITINDONESIA.COM – Harga emas melonjak ke angka $4,000 untuk pertama kalinya, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi global dan inflasi yang keras kepala.
Lonjakan harga emas ini terjadi di tengah melemahnya dolar AS, ketidakstabilan geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi yang terus melanda pasar global. Dalam situasi di mana Presiden Donald Trump telah mengguncang sistem perdagangan global dan mengancam independensi Federal Reserve, investor mencari perlindungan.
Emas menunjukkan kenaikan lebih dari 50% sepanjang tahun ini. Penurunan 10% pada indeks dolar AS dan sanksi berat yang dijatuhkan Washington kepada Rusia setelah invasi ke Ukraina pada 2022, mendorong negara-negara seperti China untuk mengalihkan investasi dari Treasury AS ke emas. Bank sentral dan investor ritel membeli emas dalam jumlah besar demi melindungi diri dari inflasi.
Ray Dalio dari Bridgewater Associates menyarankan alokasi sekitar 15% dari portofolio investasi ke emas. Menurutnya, instrumen utang tidak efektif dalam menyimpan kekayaan. Bank of America, di sisi lain, mengingatkan investor mengenai kemungkinan kelelahan tren naik emas yang dapat berujung pada konsolidasi atau koreksi di kuartal keempat.
Dengan ketidakpastian ekonomi yang membayangi, emas tetap menjadi pilihan utama bagi banyak investor. Namun, apakah tren ini akan terus berlanjut atau justru mengalami koreksi besar? Pertanyaan ini masih menjadi misteri yang membutuhkan perhatian lebih dari para pelaku pasar.
(Orbit dari berbagai sumber, 8 Oktober 2025)