Kontroversi Pembayaran Gaji Pegawai Federal Selama Shutdown

ORBITINDONESIA.COM – Dalam langkah kontroversial, Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk tidak membayar pegawai federal yang diliburkan selama shutdown pemerintah berlangsung.

Shutdown pemerintah AS telah memicu kebingungan dan ketidakpastian di kalangan pegawai federal. Presiden Trump dan Gedung Putih mempertimbangkan tidak membayar kembali pegawai yang diliburkan selama shutdown, sebuah langkah yang berpotensi memicu kontroversi besar di Capitol Hill.

Menurut memo rancangan Gedung Putih, ada interpretasi baru tentang Hukum Perlakuan Adil Pegawai Pemerintah (GEFTA) yang menyatakan bahwa pegawai federal tidak harus menerima gaji tertunda. Namun, GEFTA selama ini dipahami menjamin pembayaran kembali setelah shutdown berakhir. Shutdown kali ini diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 750.000 pegawai federal.

Langkah ini dianggap sebagai upaya pemerintahan Trump untuk menekan pegawai federal. Beberapa pihak menganggapnya sebagai cara untuk menakuti pegawai. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa hal ini adalah kemunduran dari janji sebelumnya untuk memastikan pegawai dibayar penuh setelah shutdown berakhir.

Dengan ketidakpastian ini, pegawai federal harus bersiap menghadapi masa sulit tanpa kepastian gaji. Pertanyaan tetap ada: Apakah ini langkah yang adil bagi mereka yang mengabdi pada negara? Apa dampaknya terhadap moral dan kinerja pegawai pemerintah di masa depan?