DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tugas Selesai, TGIPF Kerusuhan di Kanjuruhan Serahkan Hasil Investigasi ke Presiden

image
Menkopolhukam sekaligus Ketua TGIPF kerusuhan di Kanjuruhan memberi keterangan saat tiba di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.

ORBITINDONESIA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kerusuhan di Kanjuruhan menyerahkan hasil investigasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.

Saat menyerahkan laporan, TGIPF kerusuhan di Kanjuruhan tersebut dipimpin oleh Menko Polhukam Moh. Mahfud MD.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

"Saya bersama seluruh anggota TGIPF, yang 13 orang ini, akan menghadap Presiden untuk menyampaikan laporan, berdasarkan laporan-laporan yang mungkin belum terungkap di berbagai media maupun tim-tim lain; tapi isinya apa, ya saya harus selesai dulu menyampaikan ke Presiden," kata Mahfud MD saat mendatangi Istana Negara sekitar pukul 13.00 WIB, seperti dilansir dari kantor berita ANTARA.

Baca Juga: Gila, Irjen Teddy Minahasa Putra Diduga Jual Barbuk 5 Kg Sabu Kepada Seorang Mami

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TGIPF memastikan tidak ada perbedaan berarti di antara seluruh anggota TGIPF dalam menyusun laporan hasil investigasi tersebut.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

"Enggak ada dinamika, wong satu tim kok, sama kami," kata Zainudin.

Sebagaimana telah diketahui bersama, kerusuhan di Kanjuruhan meletus usai laga Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Inilah 18 Partai Politik yang Dinyatakan Lolos Verifikasi Administrasi KPU

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Laga yang berlangsung pada 1 Oktober 2022 malam tersebut berakhir dengan skor 2-3, dengan kekalahan di pihak Arema FC.

Sejumlah suporter Arema FC, Aremania kemudian masuk ke area lapangan. Tidak lama kemudian polisi beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah tribun, dimaksudkan untuk menghalau massa untuk masuk ke lapangan.

Namun, hal tersebut justru membuat keoanikan massal. Sebanyak 132 orang dilaporkan tewas akibat berdesak-desakan saat keluar dari stadion.***

Berita Terkait