DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sindung Tj: Pandemi Covid-19 Mematangkan Keaslian Manusia

image
Peran orang tua terhadap perkembangan sosial emosional anak pasca pandemi

ORBITINDONESIA - Pandemi Covid-19 mematangkan keaslian manusia. Situasi serba darurat dan terbatas memunculkan watak egoistis, di samping watak solidaristis.

Keaslian manusia yang muncul di tengah pandemi Covid-19 itu diungkapkan Sindung Tj, dosen Fakultas Filsafat UGM. Sindung bicara di Konferensi Himpunan Dosen Etika Seluruh Indonesia (Hidesi) ke-32 di kampus UGM Yogyakarta, 15-16 Juli 2022. Konferensi ini adalah hasil kerjasama Hidesi dengan Fakultas Filsafat UGM.

Sindung menjelaskan, contoh watak egoistis yang muncul di pandemi Covid-19, seperti: minta didahulukan dalam akses vaksin, memanfaatkan peluang ekonomis, toxic people. Sedangkan contoh watak solidaristis: terbangun usaha saling bantu, tata  kelola distribusi yang berkeadilan.

Baca Juga: New Year Gaza 24 B

 Baca Juga: Berkah Perhutanan Sosial

Terkait pandemi, Sindung melihat, pentingnya imbangan antara negara yang kuat dengan kecerdasan kolektif warga. Keterbelahan masih berlanjut hingga saat ini.

Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pandemi, kata Sindung. Misalnya, peri kemanusiaan merupakan pokok soal yang harus diupayakan bersama. Ini bukan merupakan sesuatu yang “turun dari langit,” dan kita terbukti bisa.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas PSI yang Dipimpin Kaesang Hanya 1,5 Persen, Gerindra Salip PDI Perjuangan

“Peri kehidupan dapat dimuliakan jika perikemanusiaan diberi ruang untuk berkembang dan disemaikan. Mengandaikan sinergi berbagai pihak,” lanjutnya.

“Dasar perikemanusiaan: menghargai yang lain sebagai sesame ciptaan Tuhan,” tutur Sindung.

 Baca Juga: Alois Agus Nugroho: Pembuat dan Penyebar Hoaks Melanggar Hak Asasi

Baca Juga: Ditemani Erick Thohir, Prabowo Subianto Makan Siang Bersama Pelaku Usaha Muda

Tentang dampak krisis dunia bagi kita, Sindung menyatakan, hal itu sangat tergantung kepada “kesehatan” kita sebagai bangsa.

Jika kohesi sosial kita cukup baik, solidaritas kita cukup kuat, dan semangat mempertahankan capaian kita cukup besar, maka “imunitas” kita terhadap krisis dunia akan relatif tinggi.

“Dan Indonesia relatif dapat bertahan dari krisis, yang mau tidak mau juga akan sampai pada kita,” ujarnya. ***

Baca Juga: Yasonna H Laoly Dampingi Megawati Soekarnoputri Selama Jadi Juri Jayed Award 2023 di Roma

 

Berita Terkait