Keletihan Industri Film: Perjuangan Demi Keseimbangan dan Kesejahteraan

ORBITINDONESIA.COM – Hansal Mehta dan Deepika Padukone mengungkapkan sisi gelap industri film, menyoroti jam kerja panjang yang melelahkan dan dampaknya terhadap kesejahteraan.

Industri film kerap diromantisasi, tetapi di balik layar, para pekerja menghadapi kondisi yang melelahkan. Jam kerja 12 jam menjadi standar, dan istirahat dianggap kemewahan. Hansal Mehta dan Deepika Padukone mengungkapkan realitas ini, memicu diskusi tentang kesehatan mental dan fisik di industri hiburan.

Jam kerja panjang dan kurangnya istirahat menjadi masalah sistemik di industri film. Data menunjukkan bahwa banyak pekerja harian, yang memiliki kekuatan terbatas, menjadi korban utama. Hansal Mehta menyoroti bagaimana perusahaan global justru menyerap sistem kerja yang rusak demi keuntungan, alih-alih memperbaikinya. Ini menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan model industri ini.

Hansal Mehta dan Deepika Padukone berbicara dari pengalaman mereka. Keduanya menekankan pentingnya keseimbangan antara kerja dan hidup pribadi. Mehta mengingatkan bahwa kualitas dan efisiensi kerja lebih baik tercapai dengan mengutamakan kesejahteraan pekerja. Deepika menyoroti standar ganda di industri, di mana bintang pria memiliki jam kerja lebih manusiawi.

Diskusi ini membuka mata tentang pentingnya meninjau ulang praktik kerja di industri film. Jika kesejahteraan pekerja diabaikan, apakah kita benar-benar membangun industri yang manusiawi? Upaya untuk merubah paradigma ini harus dimulai dari kesadaran kolektif bahwa keseimbangan hidup bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan.

(Orbit dari berbagai sumber, 15 Oktober 2025)