Komentar Kremlin tentang Kerangka Waktu KTT Trump-Putin, Perlu Persiapan Serius
ORBITINDONESIA.COM - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan "persiapan serius" diperlukan untuk KTT yang direncanakan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump di Hongaria, dan belum ada tanggal yang ditetapkan.
Kremlin dan Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pembicaraan akan berlangsung di ibu kota Hongaria setelah Putin dan Trump berbicara melalui telepon Kamis lalu.
Berbicara pada hari Selasa, 21 Oktober 2025, Peskov menekankan bahwa "persiapan serius diperlukan" menjelang KTT.
"Anda telah mendengar pernyataan dari pihak Amerika dan dari pihak kami sendiri bahwa ini mungkin membutuhkan waktu. Jadi, belum ada kerangka waktu yang pasti," jelasnya.
Pada hari Senin, CNN, mengutip seorang pejabat Gedung Putih yang anonim, mengklaim bahwa pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang diharapkan menjadi pendahuluan bagi perundingan tingkat tinggi di Hongaria, telah "ditunda untuk sementara waktu" dan "tidak akan berlangsung lagi minggu ini."
Menurut jaringan tersebut, Rubio "kemungkinan besar tidak akan merekomendasikan pertemuan Putin-Trump untuk dimajukan minggu depan" karena "perbedaan ekspektasi" mengenai resolusi konflik Ukraina.
Kedua diplomat tinggi tersebut mengadakan percakapan telepon pada hari Senin, dan Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutnya "konstruktif."
Reuters, mengutip sumber anonim, sebelumnya melaporkan bahwa Lavrov dan Rubio kemungkinan akan bertemu paling cepat pada hari Kamis. Financial Times mengutip seorang pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan bahwa perundingan tersebut dapat berlangsung pada 30 Oktober.
Berbicara kepada para wartawan pada hari Selasa, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menegaskan bahwa persiapan ekstensif masih berlangsung untuk apa yang disebutnya sebagai "peristiwa penting."
Pejabat tersebut menepis laporan media tentang dugaan penundaan KTT sebagai "pembuangan informasi" yang bertujuan mengganggu kemajuan diplomatik, dan menuding Uni Eropa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova juga menolak mempercayai spekulasi media tentang kemungkinan tanggal perundingan Lavrov-Rubio.***