Dubes Vassily Nebenzia di PBB: Rusia Minta Semua Penghambat Pengiriman Bantuan ke Gaza Dicabut

ORBITINDONESIA.COM - Rusia menyerukan agar semua hal yang menghambat kelancaran aliran bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina, dicabut, kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.

"Sangat penting untuk menghilangkan sisa hambatan [bagi bantuan kemanusiaan] dan bertindak sesuai rencana respons kemanusiaan PBB selama 60 hari," kata Nebenzia saat memberikan keterangan pers di Dewan Keamanan PBB pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Dia juga menekankan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan telah mendapatkan "momentum positif" yang harus dipertahankan.

Rencana kemanusiaan PBB selama 60 hari disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PBB Tom Fletcher untuk meningkatkan bantuan ke Gaza dengan ratusan truk setelah gencatan senjata tercapai.

Inisiatif tersebut memungkinkan pengiriman 170.000 ton kebutuhan pokok bagi 2,1 juta orang dan dukungan nutrisi khusus bagi 500.000 orang di wilayah kantong Palestina yang dikepung oleh Israel itu.

Moskow juga mendesak pihak-pihak yang terkait dalam kesepakatan Gaza untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata, kata Vassily Nebenzia pada Kamis.

"Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi perjanjian ini secara ketat,” kata Nebenzia dalam konferensi persnya di Dewan Keamanan PBB.

Duta besar itu menekankan bahwa permusuhan tidak dapat dilanjutkan "dalam kondisi apa pun."

Pada 13 Oktober, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi tentang gencatan senjata Gaza.

Hamas membebaskan 20 sandera yang masih hidup yang telah ditahan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza dan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman penjara jangka panjang.

Saat ini, Hamas tengah mengembalikan jenazah para sandera yang meninggal selama penahanan ke Israel. Berdasarkan perjanjian tersebut, gerakan Palestina itu wajib mengembalikan seluruh 28 jenazah yang tersisa.***