Sore: Istri dari Masa Depan - Refleksi Waktu dan Cinta di Layar Lebar
ORBITINDONESIA.COM – Film Sore: Istri dari Masa Depan menggugah perenungan tentang cinta, duka, dan perjalanan waktu, menggandeng dua juta penonton di minggu ketiga penayangannya.
Film ini mengangkat tema perjalanan waktu sebagai medium perempuan bernama Sore untuk menghadapi kematian suaminya, Jonathan. Melalui narasi ini, Sore berusaha mengubah kebiasaan buruk Jonathan demi memperpanjang hidupnya. Namun, seiring cerita bergulir, Sore justru menemukan jalannya sendiri dalam menerima kehilangan.
Di tengah pro-kontra yang menyebut film ini dipandang dari sudut pandang pria, Sore justru menawarkan kedalaman emosi yang menggerakkan. Sutradara Yandy Laurens menggunakan tema fiksi ilmiah dan simbolisme kuat seperti Kutub Utara untuk menggambarkan perjalanan batin Sore. Elemen musik, seperti lagu 'Terbuang Dalam Waktu' oleh Barasuara, juga memperkuat emosi penonton, menjadikannya salah satu daya tarik utama film ini.
Menghadapi kematian orang tercinta, Sore mencerminkan fase penyangkalan dalam teori kedukaan Kübler-Ross. Karakter Sore dipahami bukan sebagai perempuan lemah, melainkan sebagai individu yang berproses menerima rasa sakit. Film ini menggugah pertanyaan tentang egoisme dalam cinta dan penerimaan, seperti diungkapkan oleh para penonton dan pengamat.
Film Sore: Istri dari Masa Depan mengajak penonton merenungkan makna cinta dan penerimaan dalam hidup. Apakah kita rela hidup untuk orang yang kita cintai? Melalui kisah Sore, penonton diajak untuk menyelami kedalaman emosi dan menyadari bahwa penerimaan adalah perjalanan yang kompleks dan personal.
(Orbit dari berbagai sumber, 25 Oktober 2025)