DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Simak Contoh Naskah Pidato Singkat Hari Santri Nasional 2022, Tema Peran Santri untuk Tanah Air

image
Ilustrasi, contoh naskah pidato Hari Santri Nasional 2022.

ORBITINDONESIA - Berikut adalah contoh naskah pidato singkat dan padat untuk peringatan Hari Santri Nasional 2022.

Sebagaimana diketahui bahwa untuk tahun ini, Hari Santri Nasional jatuh pada Sabtu, 22 Oktober 2022 mendatang.

Pidato bertema Hari Santri Nasional ini dapat disampaikan di atas panggung dalam acara-acara formal maupun informal.

Baca Juga: Simak Contoh Teks Pidato Hari Santri Nasional yang Penuh Semangat dan Bikin Merinding

Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah, Alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bilhuda wa dinil haq. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli wa sallim wa barik ala Muhammad, wa ala alihi wasohbihi ajmai’in.

Para hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Pertama-tama di atas segalanya, marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan kita nikmat baik di kala lapang maupun sempit sehingga kita semua bisa berkumpul di ruangan penuh ilmu ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Baca Juga: Simak Teks Naskah Khutbah Jumat Edisi Hari Santri Nasional 2022, Santri dan Makna Jihad

Shalawat berlantunkan salam kita sanjungkan kepada Nabiyullah Muhammad SAW. Rasul penutup para Nabi, dan Rasul yang bakal memberikan syafaat bagi umatnya yang senantiasa bershalawat kepada beliau. Semoga kita termasuk salah satu umat yang bakal mendapat pertolongan beliau di Hari Akhir nanti. Aamiin.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT;

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita telah singgah di momentum yang luar biasa, yaitu peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2022.

Menilik sejarah, peringatan Hari Santri awalnya dicetuskan pada tahun 2015 menurut Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 dan dirayakan pertama kali pada 22 Oktober tahun 2016.

Jika kita hitung kembali, agaknya pada tahun 2022 ini peringatan HSN baru memasuki usia ke-6. Sungguh masih sangat muda, namun gaungan resolusi jihad bakal terus berkobar tanpa memandang umur.

Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Hari Santri Nasional, Tema Cara Jihad Santri Zaman Sekarang

Hadirin yang berbahagia;

Santri sejatinya berperan besar terhadap kemajuan negeri. Peran ini sudah digaungkan oleh para ulama kita di masa lalu. Mereka berkisah bahwa tugas santri tidak hanya sekadar baca kita kuning, bermalam di pesantren atau meramaikan masjid saja melainkan juga ikut serta dalam memajukan negara.

Santri yang hebat ialah mereka yang cinta dengan Tanah Air, karena biar bagaimana pun juga, kita semua hidup di Indonesia.

Agama Islam pula mengajarkan bahwa nilai ibadah dan muamalah itu sama pentingnya dan sebagai seorang insan, kita pula perlu berlomba-lomba dalam meraih kebaikan dunia dan akhirat.

Baca Juga: Lama Tak Muncul, Dewi Rezer Unggah Momen Spesial nan Bersejarah di Pinggir Pantai

Bagaimanakah caranya?

Hadirin yang Saya hormati;

Saat ini kita sedang berduka dan terus berusaha mengusir pandemi dari kediaman Nusantara tercinta. Sebagai seorang santri, sudah kewajiban kita untuk ikut bersiapsiaga dan mengerahkan jiwa raga untuk membantu negara.

Tidak perlu ikut berperang ke luar kota, minimal kita bisa siaga jiwa raga terhadap diri sendiri. Dimulai dari menjaga kebersihan jasmani dan rohani, mematuhi protokol kesehatan, serta terus menebarkan pikiran positif di mana pun diri ini berada.

Sebagai gaungan atas resolusi jihad, santri pula bertanggung jawab untuk membersihkan diri dari pemikiran-pemikiran radikal yang bertentangan dengan Islam. Walau begitu, sebagai bangsa yang besar kita juga perlu meninggikan toleransi.

Baca Juga: NGERI, Asteroid Ini Bakal Tabrak Wilayah Indonesia, Ini Kata BRIN

Islam mengajarkan supaya berdakwah itu dilakukan dengan lemah lembut, perkataan yang baik, serta tidak menggunakan kekerasan. Hal tersebut tercantum jelas dalam Surah An-Nahl ayat 125.

Hadirin rahimakumullah;

Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021 ini, marilah kita bergotong-royong untuk memperbaiki akhlak diri dan umat dengan mengerahkan kekuatan jiwa dan raga.

Bersamaan dengan hal tersebut, kita pula perlu bersiaga atas gangguan dari luar, baik itu gangguan yang berkaitan dengan iman, Islam, bangsa, negara, hingga kesehatan.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT;

Agaknya sampai di sini dulu pidato yang bisa saya sampaikan. Banyak maaf.

Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh.***

Berita Terkait