Bloomberg: Calon Kepala NASA Mengusulkan Pengiriman Misi ke Mars pada 2026

ORBITINDONESIA.COM - Miliarder Jared Isaacman, yang dicalonkan kembali oleh Presiden AS Donald Trump untuk posisi kepala Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA), mengusulkan pengiriman misi tanpa awak ke Mars tahun depan, Bloomberg melaporkan, mengutip kutipan dari rencana Proyek Athena Isaacman.

Menurut Bloomberg, dokumen tersebut mengidentifikasi SpaceX milik miliarder Elon Musk sebagai salah satu perusahaan yang mampu membantu AS dalam mengirimkan misi ke Mars. Rencana tersebut juga menyebutkan potensi kolaborasi dengan Blue Origin, Rocket Lab, dan Axiom Space.

Isaacman sebelumnya mengonfirmasi bahwa Proyek Athena benar-benar ada. "Memang benar bahwa Athena adalah rancangan rencana yang saya kerjakan dengan kelompok yang sangat kecil sejak pencalonan awal saya hingga penarikannya pada bulan Mei," tulis miliarder tersebut di X sebelumnya. Ia juga mempertanyakan mengapa dokumen tersebut baru bocor ke media sekarang: "Sepertinya beberapa orang membiarkan politik menghalangi misi dan tujuan Presiden untuk luar angkasa."

Awal tahun ini, Trump mencalonkan Isaacman sebagai kandidat kepala NASA. Pada 30 April, Komite Senat AS untuk Perdagangan, Sains, dan Transportasi merekomendasikan Isaacman untuk posisi tersebut.

Pemungutan suara terakhir atas pengangkatannya diperkirakan akan dilakukan di Senat pada bulan Juni. Namun, pada 31 Mei, pemimpin AS tersebut mengumumkan penarikan pencalonan Isaacman dan niatnya untuk mencalonkan kandidat baru untuk posisi tersebut. Media AS menyebut Isaacman sebagai anak didik Musk.

Musk, orang terkaya di dunia, awal tahun ini menghabiskan beberapa bulan sebagai koordinator Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan seorang pegawai negeri sipil AS dengan status khusus, bekerja secara sukarela. Ia secara efektif termasuk dalam lingkaran dalam Trump.

Namun, menurut laporan media AS, di balik layar, hubungan antara presiden dan pengusaha tersebut mulai memburuk karena sejumlah alasan, termasuk yang berkaitan dengan kepentingan bisnis Musk.

Setelah Musk meninggalkan layanan publik, kedua belah pihak terlibat dalam konfrontasi publik di media sosial. Musk kemudian mengatakan ia menyesali komentar kasarnya tentang Trump.

Pada bulan September, Trump dan Musk duduk bersama dalam upacara perpisahan untuk aktivis Charlie Kirk di State Farm Stadium di Glendale, Arizona. Pada akhir Oktober, Trump mengatakan ia memiliki hubungan yang baik dengan Musk, meskipun mereka sebelumnya pernah bertengkar.***