DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kenali Beda Gagal Ginjal Akut dan Ginjal Kronis

image
Ilustrasi, perbedaan antara gagal ginjal akut dan ginjal kronis

ORBITINDONESIA – Beberapa bulan terakhir Indonesia dihebohkan dengan berita ratusan anak menderita gagal ginjal akut dan akan terus berlanjut.


Melansir data Kementerian Kesehatan ada 189 kasus gagal ginjal akut per 18 Oktober 2022 paling banyak didominasi usia 1 hingga 5 tahun.

Bahkan untuk antispasi, Kemenkes melarang peredaran dan konsumsi obat batik sirup karena diindikasi mengandung Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG).

Baca Juga: Cek di Sini! 14 Rumah Sakit Rujukan Pasien Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal sendiri adalah penurunan fungsi ginjal, dua organ yang mirip dengan kacang ini membaung limbah dan air dari darah untuk membuat urin (kencing)

Ginjal adalah bagian dari saluran kemih. Saluran kemih juga mencakup kandung kenih (yang menampung urin), ureter (saluran yang membawa urin dari setiap gijal ke kandung kemih) dan uretra (tempat keluarnya urin).

Ginjal yang sehat menyaring racun dan kelebihan cairan dari darah. Selain itu ginjal juga membantu kontrol tekanan darah, memproduksi sel darah mereah dan juga mengontrol penyerapan kalsium.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Terbitkan Panduan Atasi Gangguan Ginjal Akut untuk Orang Tua

Kalau gagal ginjal itu berarti organ tersebut tidak lagi bisa melakukan fungsi ginjal pada umumnya.

Ada dua jenis gagal ginjal, yaitu gagal ginjal akut dan kronis, lantas bedanya dimana ?

Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan sering kali reversible atau ada reaksi kimia. Penyebabnya bisa karena kecelakaan, luka, penyakit, infeksi, syok atau konsumsi obat atau racun.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut, Kementerian Kesehatan Larang Apotek Jual Obat Sirup

Ketika ginjal rusah tubuh berhenti produksi urin, akibatnya racun menumpuk di aliran darah membuat pasien binggung atau tidak sadar dan kelebihan cairan.

Pasien yang alami gagal ginjal akut diberikan diet khusus, pembatasan cairan dan dialisi sementara sampai ginjalnya dinyatakan semnuh, dengan pengobatan, fungsi ginjal dapa kembali normal

Sementara itu gagal ginjal kronis, berkembang dalam waktu lam dan umumnya tidak reversible. Setelah penyakit berkembang dan fungsi ginjal turun hingga 10-15 %. Cuci darah atau dialisis diperlukan

Cuci darah atau dialisis bisa gantikan fungsi ginjal yang sehat tapi bukan sebagai obat untuk penyakit ginjal, umumnya dilakukan dialissi hingga sisa hidupnya atau menerima transplantasi ginjal dari seorang donor.****

Berita Terkait