Masyarakat Internasional Gelorakan Semangat 70thKAA Bandung

ORBITINDONESIA.COM – Para akademisi, pengamat dan aktivis perdamaian dunia menunjukkan solidaritas internasionalnya saat memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika atau KAA Bandung (1955-2025). Baru-baru ini digelar serangkain pertemuan masyarakat internasional di empat kota sekaligus, yakni Bandung, Surabaya, Blitar dan Yogyakarta (28 Oktober-5 November 2025).

Dalam pernyataannya, dikemukakan bahwa Deklarasi Bandung pada 70 Tahun menjadi relevan sekaligus menegaskan Seruan Global untuk Keadilan, Perdamaian, dan Reformasi Tata Dunia. Peringatan ini menjadi pertanda semangat Bandung sangat penting di tengah krisis global saat ini.

Para peserta konferensi menegaskan komitmen untuk membangun kekuatan intelektual dan sosial lintas negara demi masa depan global yang damai, setara, dan bebas dari dominasi. Deklarasi ini juga menyatakan dukungan terhadap Kebangkitan Asia dan kekuatan baru dunia sebagai peluang mendorong kemakmuran global yang lebih adil.

Salah satu langkah konkret adalah pendirian Institut AFRASI (African-Asian and International Studies) di Burkina Faso sebagai pusat pelatihan generasi muda Afrika dan kawasan lainnya, terinspirasi oleh nilai-nilai Bandung.

Sorotan penting dalam konferensi ini antara lain, meningkatnya interaksi Afrika–Asia yang belum didukung institusi dan pendanaan memadai; Perluasan organisasi BRICS+ (kumpulan negara berkembang plus Rusia dan China) dan SCO (Organisasi Kerjasama Shanghai) sebagai kekuatan alternatif terhadap tatanan global neoliberal; masih berlangsungnya kolonialisme dan neokolonialisme dalam bentuk politik, ekonomi, militer, dan budaya.

Hal lain, masih terjadinya ketimpangan digital dan risiko ketergantungan pada teknologi serta kecerdasan buatan; krisis iklim, ketimpangan energi, dan urbanisasi tidak terkendali; ketidaksetaraan gender dan keterlibatan perempuan yang sering diabaikan dalam proses perdamaian; ketidakadilan ekonomi global akibat struktur keuangan internasional yang timpang; kelemahan struktur PBB yang tidak mencerminkan suara Global Majority; dominasi media arus utama oleh oligarki Barat serta belum terselesainya isu Palestina sejak 1955, kini diperburuk oleh kekerasan dan genosida.

Oleh karenanya, dalam usulan utama dalam Deklarasi Bandung 70 Tahun menjawab tantangan global tersebut, deklarasi mengajukan sejumlah rekomendasi penting:

1. Penguatan Kerja Sama Afrika–Asia

2. Pengembangan AFRASI menuju University of New Emerging Forces (UNEFO).

3. Pembentukan Bandung Spirit Watch untuk memantau praktik bisnis Asia–Afrika agar tidak mereproduksi kolonialisme.

4. Konsep “Bandung Constellation”

5. Menggabungkan kekuatan NAM (Non Blok), BRICS+, dan SCO sebagai blok alternatif yang mempromosikan tatanan global yang lebih adil.

6. Pemberantasan Kolonialisme dan Neokolonialisme

7 Pembentukan badan pengawas global berdasarkan nilai keberagaman dan solidaritas.

8. Teknologi dan AI yang Setara

9. Penutupan kesenjangan digital dan perluasan transfer teknologi.

10. Keadilan Iklim dan Kesejahteraan Global

11 Kolaborasi internasional untuk kesehatan publik, pangan, migrasi, dan mitigasi bencana.

12. HAM dan Kesetaraan Gender

13. Mendorong partisipasi perempuan dalam proses perdamaian dan keputusan publik.

14. Reformasi Ekonomi Global

15. Perdagangan adil, keadilan utang, dan penghentian struktur ekonomi eksploitatif.

16. Reformasi PBB. **